Kaya dan Terkenal, Benarkah Awkarin Menderita Gangguan Mental?

Kaya dan Terkenal, Benarkah Awkarin Menderita Gangguan Mental?

Kaya dan Terkenal, Benarkah Awkarin Menderita Gangguan Mental?

Foto: Instagram/awkarin


Jaman sekarang siapa yang tidak kenal dengan selebgram cantik Awkarin.

Kaya dan juga cantik, Pemilik nama asli Karin Novilda ini memang kerap kali menunjukan kehidupan yang glamour di akun Instagram pribadinya.

Wanita yang dulunya terkenal dengan sejuta kontroversinya ini sudah menjadi wanita panutan milenial.

Hal ini dikarenakan Karin kerap kali mengikuti sejumlah aksi sosial dan kemanusiaan. Saat terjadi kebakaran hutan di Kalimantan beberapa waktu lalu, Awkarin bahkan terjun langsung untuk menyiram hutan yang terbakar.

Karin juga sering meminta pengikutnya di Instagram ataupun Twitter untuk mencintai lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya.

Namun dibalik kehidupannya terlihat sempurna tersebut, siapa yang menyangka bahwa Karin menderita mental illnes (gangguan mental).

Hal ini diberitahukannya langsung dalam beberapa kesempatan.

Pertamakali, dia mengatakan hal tersebut dalam sebuah video berdurasi 44 menit yang diunggahnya pada satu tahun yang lalu. Dalam video yang berjudul "I QUIT INSTAGRAM" tersebut mengisahkan bahwa dirinya mengidap mental illness.

Dia juga bercerita mempunyai pikiran untuk beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.

Di akun Twitter pribadinya, Karin juga mengatakan bahwa dirinya memiliki mental depression yang diluar batas bahkan sejak dirinya masih kecil. Dia menyayangkan bahwa kedua orang tuanya yang merupaka seorang dokter tidak mengetahui gejala mental illness pada dirinya itu.

"Semua itu harus aku lalui sendiri. tanpa ada support dari keluarga maupun teman," tulisnya pada 12 Mei 2019 silam.

Disamping itu semua, Awkarin mengajak semua orang untuk lebih peduli dan tidak mengabaikan setiap orang yang menderita gangguan mental.

"Mental illness bukan suatu hal yang dapat disepelekan. Diluar negeri, orangtua sudah sadar akan informasi tentang mental illness, sehingga mereka bias membawa anak-anak mereka kepada psikolog untuk mengetahui kepribadian cara merawat mereka" ungkap nya.

Karin juga menyarankan kepada setiap orang yang mengalami mental illness untuk tidak takut dan lebih banyak mencintai diri sendiri. Dia mengaku bahwa sekarang dia dapat hidup bahagia tanpa ketergantungan dengan obat yang diresepkan dari psikolog.

Karin juga menekankan bahwa setiap orang itu berharga.

"You are not alone. And you are precious," tutupnya.




Awkarinmental IllnessKarin Novilda

Share to: