Viral karena Bikin Blunder, Ini Profil Stafsus Milenial Andi Taufan Garuda Putra

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra dikabarkan telah meminta maaf terkait surat berkop Sekretariat Kabinet kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam menangani penyebaran Covid-19.

Lalu, siapa sih sebenarnya sosok Andi Taufan Garuda Putra ini?

Andi Taufan Garuda Putra lahir di Jakrta 24 Januari 1987, dan merupakan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan teknologi finansial peer-to-peer landing bernama PT Amartha Mikro Fintek pada tahun 2010.

Andi Taufan adalah seorang sarjana Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB), yang Pada tahun 2016 memperoleh gelar Master of Public Adminstration dari Harvard University.

Taufan juga sempat bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama dua tahun. Lalu pada 2009 Taufan keluar dari pekerjaannya.

Setahun kemudian, Taufan mendirikan perusahaan Amartha karena melihat banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses finansial.

Ia menjalankan usahanya mulanya di daerah Ciseeng, Bogor. Di Bogor banyak masyarakat kelas bawah yang belum paham dengan bank dan masih menggunakan pinjaman dana ke rentenir. Di sana ia membantu masyarakat ke bawah di daerah Ciseeng agar terbebas dari renternir melalui pinjaman online.

Selesai studi di Harvard, Taufan mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending, yang menghubungkan investor dengan pengusaha mikro di pedesaan yang membutuhkan pendanaan dan juga menerapkan bagi hasil.

Penghargaan pun telah banyak Ia terima, mulai dari Finalis Indonesia MDGs Awards, Finalis IPA Social Innovations and Enterpreneurship (Solve) Award, Penerima SATU Indonesia Award, Finalis Global Enterpreneurship Program Indonesia (GEPI), dan Penerima Ashoka Young Change Makers Awards dan Muda Berkarya.

Karena kepeduliannya di dunia bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM), Taufan Garuda Putra dipilih menjadi Stafsus Presiden pada tahun 2019.