Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai selama ini Indonesia masih cenderung memilih melakukan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan, ketimbang memporoduksi sendiri dari dalam negeri. Padahal,Indonesia disebut memiliki kemampuan untuk memporoduksi bahan baku obat-obatan maupun alat kesehatan.
Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatak, hal tersebut lah yang membuat Erick Thohir beranggapan selama ini jika ada mafia yang membuat Indonesia terus menerus melakukan impor bahan baku obat dan alat kesehatan.
Oleh karenanya untuk mengatasi hal tersebut, Erick Thohir mendorong berbagai pihak dalam negeri untuk memproduksi bahan obat dan alat kesehatan.
Dengan adanya produksi dari dalam negeri, demand akan obat dan alat kesehatan diharapkan mampu terpenuhi. Sehingga, secara otomatis ketergantungan terhadap impor akan berkurang.
Ventilator disebut sebagai salah satu produk alat kesehatan yang mampu diproduksi dalam negeri. Terbukti, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung dalam kurun waktu satu bulan mampu memproduksi alat kesehatan yang membantu pasien untuk bernapas tersebut.
Menurut Erick, mewabahnya virus corona di Indonesia harus dijadikan cambukan untuk mengubah hal tersebut. Dengan demikian, nantinya bangsa Indonesia tak akan lagi tergantung dengan negara lain.
"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti imopor, bahan baku mesti impor," kata Erick.
Share to:
Related Article
-
Harus Tahu, Ini Sejarah Singkat Bank BNI Gaes
BNI|July 30, 2021 18:13:17