Doa qunut adalah amalan sunah
yang dilakukan ketika salat. Doa qunut ada tiga macam, doa qunut salat subuh,
doa qunut salat witir, dan doa qunut nazilah.
Para ulama berbeda pendapat
tentang anjuran membaca doa qunut, ada pendapat bahwa membaca doa qunut di saat
sholat subuh adalah sunnah dan ada juga yang mewajibkan yang datang dari para
ulama mazhab Syafi’i dan Maliki.
Dasar pendapat tersebut adalah
hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: "Rasulullah SAW senantiasa
melakukan qunut pada sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia," (HR.
Ahmad).
Sementara menurut Imam Nawawi,
hukum membaca doa qunut saat sholat subuh adalah sunnah muakkadah atau sangat
dianjurkan. Meninggalkan doa qunut memang tak membatalkan sholat subuh. Namun, ketika
tidak membacanya baik secara sengaja maupun tidak, umat muslim dianjurkan
melakukan sujud sahwi.
Para ulama mazhab Hanbali dan
Hanafi berpandangan bahwa membaca qunut bukanlah hal yang dianjurkan. Dasarnya
adalah hadis: "Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat sholat
fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk
suatu kaum," (HR Muslim).
Berikut adalah bacaan doa qunut
sholat subuh:
Bacaan doa qunut arab:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ
عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ
نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ
رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ
وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ
اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan doa qunut latin:
"Allahummahdini fî man
hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî
mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa
innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa
ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa
shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa
shahbihi wa sallam."
Artinya:
"Ya Allah tunjukkanlah akan
daku sebagaiman mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesihatan
kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan. Dan
peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah
keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. Dan selamatkan aku
dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah
yang menghukum dan bukan kena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang
Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau
wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas
yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada
Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan
kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
Share to:
Related Article
-
Lebaran #dirumahaja, Ini 5 Rekomendasi Film di Netflix Saat Lebaran
Ramadan 2020|May 25, 2020 17:00:00