Hardiknas di Tengah Pandemi, Ini Curhat Mahasiswa

Hardiknas di Tengah Pandemi, Ini Curhat Mahasiswa

Hardiknas di Tengah Pandemi, Ini Curhat Mahasiswa

Foto: Istimewa


2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional atau HARDIKNAS. 

Meskipun peringatan besar nasional, namun Hardiknas bukan lah hari libur. 2 Mei bahkan diperingati dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

Sejak ditetapkannya Hardiknas melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, peringatan hari ini seharusnya tak pernah sepi.

Namun, sayangnya tahun ini Indonesia tengah diserang oleh wabah virus corona yang menyebabkan semua sekolah dan kampus sementara di tutup. Para siswa dan mahasiswa saat ini tengah melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di rumah masing-masing di dampingi oleh orang tua.

Dengan diperingatainya Hardiknas hari ini, banyak siswa dan mahasiswa yang mengaku rindu dengan suasana kelas. Mereka rindu untuk belajar di dalam kelas bersama teman-teman.

Mereka merindukan beberapa kendala kocak yang dihadapi selama masa kuliah di kampus. Salah satunya adalah koneksi internet yang terkadang putus.

"Sinyalnya tuh kadang bagus, kadang juga jelek. Jadi sering kali waktu dosen mau jelasin materi, penjelasannya itu jadi keputus-putus dan jadi gak lengkap,” kata Fransiskus Ivan, mahasiswa jurusan jurnalistik dari Universitas Multimedia Nusantara seperti dilansir dari media online pada Sabtu, 25 April 2020.

Kendala ini juga terkadang membuat mahasisa boros karana harus membeli kuota lebih untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar.

Meski begitu, kuliah online saat ini tetap memiliki sisi positif. Menurut Ivan, meskipun kuliah online bikin tuga jadi menumpuk, namun tak selamanya penyelenggaraan kuliah daring dilihat dari sisi negatif.

Menurunya selama pembelajaran online dirumah dapat dimanfaatkannya sebagai watu bersama dengan keluarga. Dia bisa menikmati quality time secara optimal dalam masa karantina seperti ini dan bisa menggali potensi diri yang belum tercapai.

"Hal positif menurut aku itu lebih fleksibel. Mungkin kita harus lakuin sesuatu yang urgent dan gak bisa ditinggal, jadi bisa nyambi,” kata Ivan.

Tak hanya itu, kampus juga mmebrikan bantukan kepada mahasiswa yang belajr dirumah. Salah satunya adalah kuota internet untuk mahasiswa.

"Beasiwa bidikmisi diberikan uang pulsa untuk mengganti paket internet. Soal pengembalian UKT masih dalam proses negosiasi dengan BEM,” kata Sevaro mahasiswa Fakultas Hukum UGM seperti dilansir ari media online.

Meski begitu suasana kampus, ruang belajar dan teman-teman menjadi hal yang selalu dirindukan setiap mahasiswa saat ini.

"Kangen sih (suasana kampus), karena yang paling dikangenin itu sebenarnya diskusi-diskusi. Soal politik, hukum filsafat, itu paling dikangenin. Kangen juga belajar di kelas sih. Sensasinya beda,” kata Savero.




HardiknasKangen Kuliah di KampusCurhatan MahasiswaUMNUGM

Share to: