Kisah Kera Sakti Dalam Ajarah Buddha

Kisah Kera Sakti Dalam Ajarah Buddha

Kisah Kera Sakti Dalam Ajarah Buddha

Istimewa


Bagi kamu yang lahir dan tumbuh besar di tahun 90-an, pasti kamu udah gak asing lagi nih dengan film dan juga kisah-kisah kera sakitu. Kera Sakti adalah judul sebuah serial televisi yang mengangkat kisah Tom Sam Cong, seorang biksu yang memiliki misi untuk mencari kitab suci ke barat.

Tom Sam Cong dan kisahnya mencari kitab suci ke barat sejatinya benar terjadi dan tercatat dalam sejarah peradaban agama Buddha. Tom Sam Cong adalah tokoh rekaan dari Xun Zang, seorang biksu suci yang ditakdirkan untuk mencari kitab suci.

Berbeda dengan kisah yang dicertakan dalam kemasan serial Kera Sakti, di mana perjalanan Xun Zang t=ditemni oleh tiga orang murid Sun Go Kong, Chu Pa-Chieh, dan Sha Ho-shang, dalam perjalanan Xun Zang yang sesungguhnya, ia menempuh seluruh perjalanan itu seorang diri.

perjalanan Xun Zang ke barat, yakni India, dikisahkan dalam karya sastra kuno berjudul Catatan Perjalanan ke Barat (His-yu-chi) yang ditulis oleh Wu Ch'eng-en (1500-1582), sastrawan masyhur di zaman Dinasti Ming (1368-1644).

Catatan Perjalanan ke Barat tercatat dalam seratus bab, yang dibagi atas tiga bagian utama. Di bagian pertama yang terdiri dari tujuh bab, diceritakan bagaimana Sun Go Kong lahir dari sebutir telur batu. Sun Go Kong lahir sebagai makhluk dengan kekuatan yang begitu hebat.

Karena kehebatannya itu, kekuatan Sun Go Kong begitu tak terbendung termausk oleh dirinya sendiri. Ada dimana pada waktu Sun Go Kong pernah mengacaukan kayangan hingga Buddha menurunkannya dari kayangan dan menghukumnya dengan kurungan di dalam Wu-hsing-shan, sebuah gunung dengan lima unsur alam.

Takdir yang mengikat Sun Go Kong dan Xun Zang dimulai dari sana. Sesuai takdir yang digariskan kepadanya, Sun Go Kong hanya bisa dibebaskan oleh seorang biksu yang ditakdirkan untuk melakukan perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci, yakni Xun Zang.

Di bagian kedua yang berisi lima bab, diceritakan bagaimana tugas pencarian kitab suci itu akhirnya diturunkan kepada Xun Zang. Sedang pada bagian ketiga yang berisi 88 bab, Wu Ch'eng-en menceritakan keseluruhan dari perjalanan Xun Zang dan tiga muridnya, Sun Go Kong, Chu Pa-Chieh, dan Sha Ho-shang.Kisah perjalanan Xun Zang mencari kitab suci itu kemudian dikenal dengan Legenda Kera Sakti, setelah diterbitkan dalam bentuk novel pada tahun 1592, sepuluh tahun setelah kematian Wu Ch'eng-en.

Cerita Film Kera Sakti ini juga mengajarkan Ajaran Budha, tercatat Perjalanan ke Barat ini merupakan salah satu karya sastra paling penting dalam peradaban agama Buddha, kira-kira seperti epik Mahabharata atau Ramayana dalam agama Hindu. Catatan perjalanan ke Barat berhasil menggambarkan ajaran darma Buddha yang dahulu sulit dimengerti menjadi sangat mudah dicerna oleh rakyat di China ketika itu.

Bagaimana Xun Zang dan tiga muridnya melewati berbagai kesulitan dan rintangan dalam perjalanan mereka mencari kitab suci jadi gambaran paling relevan untuk mengantarkan ajaran Buddha kepada masyarakat China kala itu. Selain perjalanannya, setiap tokoh di kisah ini merupakan gambaran dari sifat-sifat dasar manusia.

 




kerasaktisunggokongceritabudhaajaranagamaabudhakisahlampau

Share to: