Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.
Malam lailatul qadar adalah malam istimewa di bulan Ramadhan dimana Al-Quran diturunkan. Banyaknya keistimewaan di malam lailatut qadar membuat umat berlomba-lomba meraih malam ini. Salah satunya ialah untuk memperoleh pengampunan seperti hadis riwayat Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)
Terkait kapan datangnya malam lailatul qadar, Ustadz Abdul Somad mengatakan, malam lailatul qadar akan datang pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Menurut UAS ciri-ciri orang yang mendapatkan malam tersebut adalah terjadinya perubahan perilaku dari orang tersebut.
"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang. "Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.
Kemudian UAS mencontoh perubahan dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.
Contohnya seperti seorang wanita yang sebelumnya tidak berhijab, namun berubah berhijab dan tidak pernah membuka hijabnya lagi. Atau orangk yang dulunya pelit dia jadi gemar bersedekah.
UAS kemudian menyarankan untuk mengisi malam lailatul qadar dengan qiyam, yaitu dengan mengerjakan shalat sunat, membaca al-qur'an, mendengarkan tausiah, dzikir dan mengingat dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.
disarankan juga untuk tetap menjaga wudhu sepanjang malam lailatul qadar. Jika batal, kembali berwudhu.
Share to:
Related Article
-
A Note From Cairo, Karya Ustadz Abdul Somad dkk
Ustad Abdul Somad |March 04, 2020 07:30:00