Viral Kalung 'Shut Out' yang Katanya Ampuh Tangkal Corona, Kamu Percaya?

Viral Kalung 'Shut Out' yang Katanya Ampuh Tangkal Corona, Kamu Percaya?

Kalung 'Shut Out' (Foto: Istimewa)


Kalung virus shut out terus menerus jadi perbincangan netizen di Twitter. Hal ini dikarenakan kalung tersebut diklaim bisa mencegah penularan virus corona. 

Diketahui sejumlah selebriti, maupun influencer juga sudah menggunakan kalung tersebut. Kalung virus shut out ini juga dijual bebas di berbagai platform e-commerce Indonesia dengan harga mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. 

Berdasarkan Hong Kong Free Press, kalung virus shut out diproduksi sebuah perusahaan Jepang bernama Toamit. Mereka mengklaim bahwa produknya "terbukti secara eksperimental efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain." 

Toamit juga menyebut kalau kalung buatan mereka cocok untuk semua kalangan. Kalung tersebut terbuat dari klorin dioksida, yang merupakan bahan cairan disinfektan yang mampu membunuh virus. 

Namun keampuhan kalung itu masih menjadi sorotan ilmuwan dan ahli kesehatan, karena belum ada riset yang membuktikan manfaatnya kalung tersebut hingga kini. 

"Klaim kalung shut-out yang diklaim mampu menangkal penularan virus SARS-CoV-2 harus disikapi dengan hati-hati. Klaim itu mesti dibuktikan secara ilmiah lewat uji klinis acak." kata Ahmad Utomo, Peneliti Utama di Stemcell and Cancer Institute.

Menurut Peneliti Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio, manfaat kalung virus shut out cuma klaim sepihak saja.

"Saya kira penggunaan kalung untuk melindungi penularan virus corona itu overclaim. Secara logika, bagaimana membuktikan seseorang memakai kalung itu bisa terlindungi dari virus corona. Mekanismenya itu bagaimana?" kata Amin.

Ahli virologi dan imunologi Hong Kong, Ariane Davidson juga berpendapat kalung virus shut out hanyalah penipuan.

“(Kalung itu) Tidak akan melakukan apa pun untuk melindungi Anda dengan menonaktifkan virus pernapasan,” kata Ariane kepada Hong Kong Free Press. 

“Alat ini dikenakan di leher Anda, jauh dari hidung dan mulut Anda yang mana merupakan portal utama untuk infeksi COVID-19. Kalau pun Anda mendekatkan alat ini ke wajah Anda, bahan aktifnya, klorin dioksida, akan menyebabkan iritasi pernapasan dan mata yang parah serta kulit terbakar, karena sangat korosif,” jelasnya. 




Kalung 'Shut Out'Kalung Anti Corona

Share to:



Modal Video 01