Hampir seluruh dunia nampaknya tengah menyuarakan 'Black Lives Matter' dimana-mana.
Bahkan tak terlepas dari selebriti, seniman, atlet hingga platfrom dunia.
Pada Senin, 1 Juni 2020, Liverpool menyuarakan hal serupa. Hal ini dilakukan mereka pada sesi latihan dengan berlutut dan membentuk sebuah lingkaran.
"Unity is strength #BlackLivesMatter," tulis kapten Liverpool, Jordan Henderson.
Tak hanya itu, Netflix hingga Mendiang Kobe Bryant bahkan sudah lama menyuarakan BLM sejak lama di NBA.
Istri Kobe, Vanessa Bryant, membuat sebuah postingan di Instagram pribadinya. Postingan itu menampilkan mendiang suaminya mengenakan kaos hitam bertuliskan "I can't breathe (Aku tidak bisa bernapas) yang merupakan kata-kata terakhir George Floyd sebelum meninggal dibawah lutut polisi.
Lalu apasih sebenarnya "Black Lives Matter" itu?
"Black Lives Matter" atau BLM dalam bahasa inggris diartikan sebagai "Nyawa Orang Hitam Itu Penting."
Ini adalah sebuah gerakan aktivis internasional, yang dimulai dari komunitas Afrika Amerika, yang aktif dalam menentang kekerasan maupun rasisme sistemik terhadap orang kulit hitam. BLM rutin menyelenggarakan demonstrasi memprotes kematian orang kulit hitam di tangan polisi, dan isu-isu terkait seperti profiling berdasarkan ras, kebrutalan polisi, dan ketimpangan ras dalam sistem pengadilan pidana Amerika Serikat.
Gerakan ini bermula dari 2013, dengan penggunaan tagar #BlackLivesMatter di media sosial setelah George Zimmerman, pelaku penembakan Travyon Martin, seorang pemuda berkulit hitam pada Februari 2012.
(Foto: Texomas)
"Black Lives Matter" menjadi gerakan yang dikenal secara nasional setelah demonstrasi yang mereka lakukan selepas dua kematian warga kulit hitam Amerika Serikat lainnya: Michael Brown (menyebabkan demonstrasi dan kerusuhan di Ferguson) serta Erik Garner di Kota New York.
Sejak protes di Ferguson, anggota gerakan ini telah melakukan demonstrasi memprotes kematian sejumlah warga kulit hitam oleh polisi maupun ketika ditahan polisi. Sejak pertengahan 2015, aktivis-aktivis BLM juga terlibat dalam Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2016. Pemrakarsa tagar dan penggerak BLM, Alicia Garza, Patrisse Cullors, dan Opal Tometi, mengembangkan gerakan ini menjadi sebuah jaringan nasional dengan lebih dari 30 cabang antara 2014 hingga 2016.
(Foto: MyLondon)
Namun, gerakan BLM secara keseluruhan adalah jaringan yang tersebar tanpa struktur resmi.
Share to:
Related Article
-
Trend Beauty TikTok Bahaya Buat Kesehatan Gaes, Ladies Wajib Tahu!
Update|October 12, 2020 08:06:22