Petinju Tyson Furi Akui Sering Jadi Korban Rasialisme, Nggak Terima Sama Kasus Kematian George Floyd

Petinju Tyson Furi Akui Sering Jadi Korban Rasialisme, Nggak Terima Sama Kasus Kematian George Floyd

Petinju Tyson Furi Akui Sering Jadi Korban Rasialisme, Nggak Terima Sama Kasus Kematian George Floyd

Petinju Tyson Furi (Foto: Mirror)


Petinju Tyson Fury telah mengingat kembali pengalamannya yang 'rasis' sebagai seorang musafir (pendatang berdarah etnis) ketika ia mempertimbangkan protes George Floyd pada Good Morning Britain hari ini. 

Juara kelas berat itu bergabung dengan Piers Morgan dan Susanna Reid dalam siaran langsung dari rumahnya di Morecambe. Dia membahas pembunuhan tragis Floyd di tangan seorang perwira polisi kulit putih. 

"Saya seorang pria kulit putih dan saya menderita rasisme pada tahun 2020 sebagai orang kulit putih karena saya seorang musafir," ungkap Fury.

Dia mengatakan bahwa bukan hanya orang kulit hitam yang menderita rasisme. 

"Saya pikir para pelancong berada dalam bentuk rasisme yang paling dapat diterima di Inggris dan di dunia saat ini."

Petinju 31 tahun itu bahkan sempat ditentang untuk masuk ke sebuah bar restoran karena disebut sebagai pendatang.

"Ketika hari ini Anda pergi ke pub, bar, restoran, dan dibilang 'kami berhak tidak membiarkan pendatang masuk, tidak ada pendatang yang diizinkan, orang gipsi, atau pendatang," ucap Fury menambahkan.

Kembali pada tahun 2016, Di tahun 2016, Fury dan istrinya, Paris sempat mendapat serangan rasialisme yang disebabkan latar belakangnya sebagai warga Irlandia yang menetap di Inggris.




Tyson FuryGeorge Floyd

Share to: