Penulis dan Akademisi 'Nursamad Kamba' Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta Tentang Sosoknya, Sampai Trending di Twitter

Penulis dan Akademisi 'Nursamad Kamba' Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta Tentang Sosoknya, Sampai Trending di Twitter

Penulis dan Akademisi 'Nursamad Kamba' Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta Tentang Sosoknya, Sampai Trending di Twitter

Dr Muhammad Nursamad Kamba


Kabar duka datang dari penulis sekaligus dosen pengampu tasawuf, Dr Muhammad Nur Samad Kamba meninggal dunia pada Sabtu 20 Juni 2020.

Kabar meninggalnya dosen pengampu Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung ini disampaikan oleh rekan sesama penulis Maman Suherman di Twitter.

Bahkan kabar meninggalnya penulis sekaligus dosen pengampu tasawuf itu pun sempat trending di Twitter.

Bagi kamu yang penasaran dengan sosok Muhammad Nursamad, berikut beberapa fakta penting sosok Muhammad Nursamad Kamba.

1. Menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar

Foto: Istimewa

Prof. Nursamad Kamba menempuh pendidikan S1, S2, dan S3 di Universitas Al-Alzhar Cairo, Mesir dengan jurusan Akidah dan Filsafat. Ketika menyelesaikan magisternya, beliau menulis tesis di Fakultas Ushuluddin Al-Azhar tentang Pandangan Akidah dalam Organisasi NU. Sedangkan jenjang S3 nya diselesaikan dengan disertasi tentang Epistemologi Sufi dalam Perspektif Syeikh Al-Junayd Al-Baghdady.

2. Dosen di UIN Bandung selama 20 tahun

Foto: Istimewa

Nursamad Kamba hingga hari terakhirnya adalah seorang dosen di Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UNI) Sunan Gunung Djati, Bandung. Beliau diangkat menjadi dosen sejak tahun 1998 lalu. Selain menjadi seorang pengajar, Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, ini juga pernah dipercaya sebagai Ketua Jurusan TP periode 1998 hingga 2000.

3. Lahirkan berbagai karya tulis berupa buku hingga jurnal

Foto: Istimewa

Nursamad Kamba telah menulis sejumlah buku terutama di bidang yang dikuasainya, Tasawuf. Buku pertamanya adalah terjemahan Indonesia-Arab berjudul ‘Fatawa Majlis Al-Ulama Indunisi yang diterbitkan oleh CENSIS pada tahun 1996. Selain itu ada pula buku diktat S1 berjudul ‘Tasawuf/Manamat-Ahwal’, buku diktat S2 berjudul ‘Tasawuf dan Metodologi Terbuka’, dan masih banyak lagi. Beliau juga sempat berkolaborasi dengan Sujiwo Tejo untuk menyelesaikan bukunya yang berjudul ‘Tuhan Maha Asyik 2’.

4. Diplomat hingga aktivis

Foto: Istimewa

Karier diplomatnya dimulai ketika pria kelahiran 23 September 1958 ini dipercaya menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo periode 2001-2005 dan Atase Konsula Jenderal Haji di Jeddah, Arab Saudi pada periode 2005-2009. Sementara itu dalam dunia aktivis, Nursamad Kamba pernah diberi tanggung jawab sebagai Ketua Divisi Luar Negeri Badan Wakaf Indoensia (BWI) tahun 2011 dan sebagai Anggota Bidang Kerja Sama Luar Negeri di Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2011.

5. Inisiator hingga raih berbagai penghargaan

Foto: Istimewa

Selama mengampu dosen Tasawuf di UIN Bandung, Nursamad Kamba menjadi Inisiator dari program Dirasah Islamiyah Wal Arabiyah di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta dan Inisiator jurusan Tasawuf dan Psikoterapi di UIN Bandung. Selain itu, pria yang dapat dijumpai dalam Kenduri Cinta bersama Cak Nun ini pernah mendapat sejumlah penghargaan, mulai dari Sosok yang Menginspirasi pada tahun 1990 oleh PT Asuransi Jiwasraya, KBRI Cairo pada tahun 1993, hingga Departemen Luar Negeri RI tahun 2005.




Dr Muhammad Nursamad KambaPenulisDosen UINMeninggal

Share to: