Viral Ilmu Pemikat dengan Nama 'Yulia Fera Ayu Lestari', Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Viral Ilmu Pemikat dengan Nama 'Yulia Fera Ayu Lestari', Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Viral Ilmu Pemikat dengan Nama 'Yulia Fera Ayu Lestari', Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Viral Ilmu Pemikat dengan Nama 'Yulia Fera Ayu Lestari' (Foto: Instagram)


Masih ingat berita viral penemuan bungkusan pocong berisi ayam di Kudus? Dalam bungkusan tersebut juga ditemukan kertas bertuliskan nama seorang wanita, Yulia Fera Ayu Lestari. Diduga, bungkusan berbentuk pocong itu dibuat dengan maksud tak baik, yakni sebagai media guna-guna atau pelet. Lalu siapa sih Yulia Fera, wanita yang namanya dituliskan di dalam bungkusan?

Ternyata, Kepala Desa Karangmalang, Mashuri membenarkan nama tersebut tercantum sebagai warganya. Mashuri juga mengaku mengenal orang tuanya bernama Junaedi yang berprofesi sebagai pedagang. Namun, antara ayah dan anaknya tidak tinggal serumah lagi. 

"Ayahnya sudah bercerai, dan anak ini sekarang ikut ibunya. Kebanyakan teman-temannya anak punk juga sering berkumpul di rumahnya," ungkap Mashuri. 

Yulia dikenal sudah putus sekolah dan memilih kehidupan yang bebas lepas dari tanggung jawab orangtuanya. Dara kelahiran 8 Juli 2001 itu juga pernah diajak untuk melanjutkan sekolah namun tidak berkenan.

"Hidupnya itu sekarang kumpul sama anak-anak punk," ujar dia.

Kapolres Kudus, AKBP ‎Aditya Surya Dharm mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan bungkusan yang ditemukan tersebut. Ternyata berisi bangkai ayam‎ beserta foto beberapa wanita dan secarik kertas bertulisan diduga mantra.

"Kami masih menyelidiki siapa yang membuang bungkusan itu ke dalam makam," ujar dia.‎ 

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David memprediksikan, bungkusan pocong yang ditemukan tersebut merupakan praktik ilmu hitam. Pasalnya di antara bangkai ayam itu juga ditemukan foto-foto wanita yang berbeda di setiap ‎bungkusnya.

"Di dalam bungkusan berisi bangkai ayam itu ada foto-foto wanita di dalamnya.

Kami menduga ini praktik ilmu hitam," jelasnya

Selain itu, David juga menemukan jarum beserta tulisan yang diduga sebagai mantera di dalam bungkusan.

"Ada kertas bertulisan seperti mantera beserta jarum dari dalam bungkusannya," ucapnya.

Pihak keluarga yang makamnya dibongkar kecewa atas penyimpanan bungkusan berbau busuk tersebut. ‎Muh Khafid (40), keluarga almarhum Kusmi yang makamnya ditanam bungkusan itu menambahkan, bungkusan pocong tersebut dalam kondisi hitam seperti habis terbakar.

Kedalaman bungkusan itu juga tidak terlalu dalam, hanya sekitar 30 sentimeter (cm) ‎dari permukaan tanah.

"Kira-kira kedalamannya satu paculan," ujar dia.

Dia mengaku kaget, karena baru 100 hari yang lalu mertuanya disemayamkan di sana sudah ada yang menaruh bungkusan pocong berbau busuk di sana.

"Mertua saya ini baru dimakamkan 100 hari lalu, kemarin waktu ziarah tidak ada apa-apa‎," ujar dia.

Dia menceritakan, saat penemuan tersebut banyak lalat yang berada di atas makam mertuanya.

"Baunya busuk, lalatnya juga banyak di atas," jelas dia.

Warga Bakalan Krapyak, Muh Rodli (42) menceritakan menurut penuturan sejumlah saksi ‎beberapa hari yang lalu terdapat empat orang menggunakan mobil Katana berhenti lama di dekat makam.

"Katanya penjaga pos di sana, dua hari lalu ada empat orang mencurigakan berhenti lama di dekat makam sekitar jam 11 malam," jelas dia.

‎Setelah kejadian itu, beberapa hari kemudian warga menemukan bau busuk dari sekitar kuburan. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kudus membongkar sembilan bungkusan pocong tersebut berisi bangkai ayam.

Sejumlah warga masyarakat Desa ‎Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, dihebohkan penemuan bungkusan pocong berbau busuk di tengah kuburan Sedyo Luhur, Kamis 18 Juni 2020  sore.




ViralBerita ViralKabar ViralViral

Share to: