Fakta-fakta Pegawai Starbucks Intip Payudara Pakai CCTV, Bikin Tepuk Jidat Gaes

Belakangan sosial media tengah diresahkan dengan kelakukan pegawai Starbucks yang dengan langcang menggunakan CCTV untuk melakukan pelecehan.

Hal tersebut dibagikan di Twitter yang memperlihatkan video story Instagram pengguna akun @danieldevado pada Rabu, 1 Juni 2020.

Dua orang pria terlihat memilah video dari rekaman CCTV dan memperbesarnya ke daerah sesitif pelanggan yang tengah nongkrong di kedai tersebut.

Menerima banyak kecaman hingga diusup polisi, berikut 5 fakta kasus pegawai Starbucks yang intip pelanggan lewat kamera CCTV.

1. Menyalahgunakan CCTV

CCTV seharusnya digunakan untuk memberikan kenyamanan ya gaes? Sayangnya, dua pegawai ini malah menyalah gunakannya.

Bahkan kelakuakn tak terpuji ini dipamerkannya di Isntagram hingga akhinya viral di sosial media. 

2. Melakukannya dengan sengaja

Dalam video yang beredar, pegawai tersebut terlihat memiliki kontrol untuk memainkan CCTV tersebut. Terlihat ada sebuah layar komputer yang tengah dimainkan oleh seorang oknum. 

Tidak lama kemudian salah satu temannya meminta untuk melihat sebuah sudut ruangan yang ada di caffe.

“Yang di depan tadi dong. Depan tadi dong,” ungkap teman yang merekam aksi tersebut.

Nampaknya sudah jd kebiasaan ya gaes?

3. Memperbesar bagian tertentu

Hal yang bikin netizen marah adalah pegawai tersebut dengan sengaja memperbesar gambar ke bagian tertentu dari seorang pelanggan wanita.

Mereka 'mengintip' dari kamera CCTV!

4. Tanggapan Starbucks Indonesia

Setelah banyak dibagikan di sosial media dengan menyebut akun Twitter resmi Starbucks Indonesia.

Starbucks Indonesia telah merespon dan meminta maaf atas peristiwa tersebut. Pihaknya pun akan mendalami kasus tersebut dan menindak tegas barista yang ada di video agar kejadian serupa tak terulang kembali.

5. Dipecat hingga diusut polisi

Pegawai Starbucks yang ketahuan mengintip payudara wanita dari kamera CCTV kedai berujung dengan pemecatan.

Tak hanya itu, kasus ini bahkan akan diusut oleh pihak kepolisian atas dugaan pelecehan seksual dan pelanggaran Undang-undang ITE yang dilakukannya.

Polisi akan mencari tahu lewat pelaku yang berinisal D tentang dimana dan kapan peristiwa itu terjadi.

"Ya kita akan selidiki dulu itu lokasinya di mana dan kapan kejadiannya," kata Yusri Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pada Kamis, 2 Juli 2020.