Fakta-fakta Mendikbud Nadiem Makarim Sebut Pendidikan Online akan Jadi Permanen, Baik atau Buruk?

Fakta-fakta Mendikbud Nadiem Makarim Sebut Pendidikan Online akan Jadi Permanen, Baik atau Buruk?

Fakta-fakta Mendikbud Nadiem Makarim Sebut Pendidikan Online akan Jadi Permanen, Baik atau Buruk?

Nadiem Makarim (Foto: Instagram)


Sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan metode program belajar di rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, di masa pandemi seperti ini, metode pembelajaran juga ikut menyesuaikan kondisi tersebut. Hal ini juga yang membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim menyebut kalau metode pendidikan online bakal permanen.

Ia mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi Covid-19.

Nah inilah fakta-fakta dari pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim tentang pendidikan online yang bakal jadi metode pembelajaran permanen.

1. Disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim di depan DPR RI Komisi X

Menurut Nadiem, pendidikan online atau pembelajaran jarak jauh sukses berjalan selama pandemi Covid-19. Hal ini lah yang menyebabkan metode tersebut bisa permanen

Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim di depan para wakil rkayat saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, pada Kamis 2 Juli 2020.

2.  Akan membuat sekolah-sekolah menerapkan teknologi

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar. Ia menilai, para guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem.

3. Sekolah akan menggunakan teknologi aplikasi canggih

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

4. Tantangan menuju masa depan lebih baik menurut Nadiem Makarim

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," kata Nadiem.




Nadiem MakarimMendikbudKemendikbud

Share to: