Ramai Dibahas MPLS Daring untuk Anak Sekolah, Apa Itu?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa untuk tetap semangat dalam mejalani proses belajar mengajar secara daring.

Di Jawa Timur, Sebanyak 400 ribu lebih siswa jenjang SMA/SMK Negeri dan Swasta mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring.

Kegiatan ini akan diikuti oleh  423 SMA negeri, 1.119 SMA swasta serta 297 SMK negeri dan 1.821 SMK swasta.

Kebijakan pemerintah pusat

Khofifah mengatakan bahwa MPLS secara daring dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah pusat. Hal ini dilakukan agar siswa yang tinggal di wilayah berstatus zona merah karena pandemi COVID-19 tetap bisa melaksanakan MPLS.

Tetap berjalan seperti biasa

MPLS akan tetap berjalan seperti yang sebelumnya, namun dengan cara yang berbeda karena harus tetap waspada akan wabah vorus corona.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, kegiatan pembelajaran di zona merah wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh, baik daring maupun luring. Menurut dia, memang diperlukan penyesuaian-penyesuaian lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

"Sehingga meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik," kata Wahyudi.

Dilaksanakan selama tiga hari

MPLS bagi siswa nantinya akan dilaksanakan selama tiga hari Jika diperlukan, akan ada tambahan selama dua hari untuk persiapan pembelajaran pada masa pandemi. 

Hal ini sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing yang dilaksanakan pada pekan pertama awal tahun pelajaran 2020/2021.

Dalam masa MPLS tahun ini, sekolah dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian dan disertai dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.