Biodata Fahri Hamzah, Lengkap Umur, Agama dan Tanah Kelahiran

Siapa yang tidak kenal Fahri Hamzah? Politikus yang satu ini mulai dikenal sejak reformasi bergulir awal 1998. Nah, Tim Kuyou.id akan membahas biodata lengkap dari Fahri Hamzah.

Fahri lahir di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tanggal 10 November 1971. Fahri menjadi pendiri sekaligus ketua umum pertama organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Fahri sangat gencar melakukan gerakan anti-KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) bersama organisasinya tersebut.

Setelah banyak hal yang dilakukan oleh Fahri dan organisasinya, KAMMI satu-satunya elemen mahasiswa pendukung B.J. Habibie sebagai penerus tongkat estafet dari Soeharto disaat elemen mahasiswa lain merasa bahwa Habibie sama saja dengan Soeharto.

Semenjak mahasiswa, Fahri telah banyak terlibat dalam kegiatan akademis dan kecendekiawanan. Dirinya pernah bekerja sebagai salah satu pimpinan di Jurusan Ekonomi Ekstensi UI. Fahri juga aktif sebagai sebagai Ketua Departemen Pengembangan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat pada zamannya.

Setelah era reformasi berjalan, Fahri menjadi Staff Ahli MPR RI pada tahun 2004. Tak hanya itu, dirinya juga bergabung dengan Partai Keadilan Sosial. Setelah itu, Fahri pun didorong untuk menjadi anggota DPR RI di daerah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat. Fahri Hamzah bergabung dengan Fraksi PKS dan bertugas di Komisi VI yang menangani masalah Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi/UKM, dan BUMN.

Selain aktif sebagai anggota Dewan, Fahri sering banget nulis dalam berbagai artikel. Salah satu karyanya yang terbit berjudul "Negara, BUMN dan Kesejahteraan Rakyat” yang diterbitkan melalui Yayasan Faham Indonesia (YFI).

Fahri Hamzah sendiri selalu menjadi sorotan dan pada tahun 2011 dirinya mengeluarkan serangkaian penyataan pedas terhadap KPK. Menurut Fahri, KPK lebih baik dibubarkan karena dirinya tidak percaya dengan adanya institusi superbodi dalam demokrasi.

Hal ini membuat Fahri dikecam oleh berbagai aktivis. Namun dirinya beum jera juga. Bahkan beberapa saat kemudian, dirinya kembali mengeluarkan pernyataan yang senada. Dirinya menilai bahwa KPK gagal menangani korupsi sistemik.

Fahri juga sempat membuat pernyataan yang meresahkan ketika isu kedatangan feminis lesbi asal Kanada yang sedang mempromosikan bukunya. Seperti yang telah diketahui, beberapa kelompok menolak kehadiran Irshad Manji karena dia dinilai telah melakukan pelecehan agama, namun melalui akun sosial media, Fahmi mengatakan bahwa penolakan itu tidak mendasar.

Politisi PKS ini secara terang-terangan memberi dukungan terhadap Irshad Manji agar diberikan hak bicara dalam berbagai event atas nama demokrasi.

Kontroversi yang diciptakan membuat nama Fahri semakin melambung