Cerita Korban Dosen Swinger Jogja, Berkedok Riset Malah Pelecehan Seksual

Cerita Korban Dosen Swinger Jogja, Berkedok Riset Malah Pelecehan Seksual

Cerita Korban Dosen Swinger Jogja, Berkedok Riset Malah Pelecehan Seksual

Pelaku Pelecehan Seksual (Foto: dok. Istimewa)


Bambang Ariyanto akan terus menjadi pembicaraan hangat. Kasus Bambang pun dianggap masih belum selesai. Kali ini ada cerita korban dari dosen swinger yang melakukan pelecehan seksual dengan kedok riset.

Seperti yang kita ketahui bahwa akhir-akhir ini banyak sekali predator yang menggunakan riset sebagai kedok untuk melakukan pelecehan seksual. Bambang merupakan salah satu pelaku setelah ceritanya menjadi viral di dunia maya.

BACA JUGA: Sosok Dibalik Dosen Swinger Viral, 300 Wanita Jadi Korban dan Istri Enggak Tahu

Bambang melakukan pelecehan seksual dengan modus riset terkait perilaku swinger. Seorang perempuan yang mengaku menjadi korban Bambang angkat bicara.

Melancarkan Aksinya dari tahun 2014

Korban mengatakan jika Bambang telah melancarkan aksinya dari tahun 2014 dan korbannya pun telah mencapai ratusan. 

"Kemarin sempat ketemu lalu saya tanya korbannya berapa. Bambang ini sudah melakukan aksinya sejak 2014. Setiap minggu katanya ada yang baru, kalau dikalikan jumlahnya ada 300-an dan Bambang mengiyakan," kata korban

Sudah ada 50 laporan dari korban dosen swinger

Dari data yang telah dikumpulkan, hingga kini ada sekitar 50 korban yang ikut angkat bicara. Rata-rata korban dihubungi melalui pesan Facebook dengan modus penelitian atau konsultasi. Tak lama kemudian Bambang pun menjebak sang korban. 

"Sebanyak 50 laporan korban yang masuk pada kami. Kebanyakan korban dihubungi oleh pelaku melalui media sosial atau telepon dengan dalih sedang penelitian dan konsultasi. Lalu pelaku menjebak target untuk mendengarkan fantasi seksual swinger-nya," ungkapnya.

BACA JUGA: Fakta Cerita Dosen di Jogja Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Catut Nama Kampus UGM

Menggunakan jaringan untuk menjerat korban

Ternyata Bambang menggunakan jaringan alumni kampus untuk menjerat korban. Rata-rata korban yang sudah dia data merupakan alumni UGM dan lain sebagainya.

"Dia kan alumi UGM. Memanfaatkan grup-grup alumni UGM dan jaringan NU untuk mencari target perempuan dan menghubungi secara acak. Korbannya rata-rata alumni UGM ada psikolog juga," terangnya.

Pernah dilaporkan ke Polisi

Menurut korban, Bambang pernah dipukuli dan dilaporkan kepolisi, namun hal tersebut tidak membuat Bambang jera. 

"Bambang juga pernah melakukan pelecehan fisik di 2004, sudah dipukuli, dan dilaporkan polisi dan ternyata tidak kapok dan justru melakukan lagi dan lagi," tambahnya.

Modus yang bermacam-macam

Modus yang dikeluarkan oleh Bambang bentuknya bermacam-macam, bahkan Bambang pun menggunakan akun istrinya untuk menceritakan fantasi swinger-nya.

"Banyak modusnya. Curhat tentang istri masalah keluarga, penelitian, kemudian lewat pendekatan bisnis, kemudian dia bercerita tentang ayah ibunya, kemudian minta pendapat. Bahkan menyamar memakai akun istrinya untuk curhat dan menceritakan kalau dipaksa untuk swinger," urainya.

Minta maaf dan belum dilaporkan ke polisi

Video minta maaf yang dikeluarkan oleh pelaku merupakan hasil dari desakan sang korban. Mereka bertemu dan meminta Bambang mengunggah video secara terbuka untuk mencegah adanya korban.

"Jadi itu dia bikin video di depan kami bertiga, ya tujuannya agar tidak ada korban lain, tapi sudah dihapus semalam. Facebook, IG dan Twitter juga dihapus," bebernya.

Sang korban belum melaporkan hal ini ke Polisi, dirinya mengaku sedang mencari korban-korban lainnya. 

"Kami masih koordinasi dengan korban lain untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami masih mencari apa ada korban yang berat, masih trauma dan butuh bantuan. Jadi kami masih koordinasi langkah selanjutnya dan kami masih mengumpulkan bukti-bukti lain," tutupnya.

BACA JUGA: Begini Foto-foto Korban yang Dipocongin Predator Fetish Kain Jarik, Korbannya Pria Semua!

 



dosen swingerfakta dosen swingerbambang dosen swingercerita korban dosen swinger

Share to: