Nah gaes, kamu penasaran gak sih gimana sebenarnya profesi sebagai agen rahasia alias intel? Yuk simak pembahasannya dibawah ini.
Nah gaes apa sih yang dipikiran kamu mengenai agen rahasia? Pasti seperti yang ada di film-film kriminal atau detektif. Namun gaes walaupun begitu ternyata tidak seperti itu kenyataannya.
BACA JUGA: Viral Film Captain America 2011 Bawa Pesan Corona, Percaya Enggak Gaes?
Masih ingat dengan meme tukang bakso yang membawa walkie talkie selama berjualan. Semua orang mengira dirinya merupakan intel dan sehingga menjadi viral hal tersebut.
Sebenarnya intel pasti bekerja secara rahasia dan tidak boleh diketahui oleh siapapun. Hal ini yang menjadikan mereka seorang agen rahasia. Sehingga pekerjaan ini dikategorikan sebagai pekerjaan berbahaya gaes.
Contohnya saja tukang bakso yang viral kemarin. Kamu sudah melihat tukang bakso tersebut dan banyak sekali yang mengatakan jika dirinya merupakan intel. Nah menurut pengamat intelijen, Ridlwan Habib, profesi penjual makanan keliling sering digunakan oleh anggota reserse atau Densus 88 dalam mengungkap kasus kejahatan berat.
BACA JUGA: 8 Life Hacks Paling Gak Guna Versi Nessie Judge, Bikin Gregetan
Contoh kasusnya adalah saat dilakukan penangkapan Noordin M Top dan Dr Azhari. Di sana ada intel yang melakukan penyamaran menjadi tukang Bakwan Malang dan Penjual Gado-gado yang sukses dalam melakukan misinya.
Nah gaes, untuk menjadi anggota Badan Intelijen Nasional, ternyata ada sekolahnya gaes. Di Indonesia, jika ada yang ingin menjadi anggota Badan Intelijen Nasional maka ada sekolah kedinasan bernama Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang biasanya melaksanakan pembelajaran selama 4 tahun dan memiliki sebanyak 150 SKS yang harus diambil, kuotanya pun terbatas hanya ratusan orang.
Selain syarat-syarat umum, masuk STIN juga biasanya akan mempertimbangkan nilai ijazah dan rapor minimal 70, tinggi badan minimal 165 bagi laki-laki dan 155 bagi perempuan dan berat ideal, hingga usia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada tahun bersangkutan. Syarat dokumennya pun layaknya syarat dokumen yang lain ditambah surat izin dari orang tua. Selain melalui pendaftaran reguler, ada juga sistem pendaftaran yang melihat potensi dari calon anak didik.
Intel sendiri ada yang bekerja di pemerintahan seperti Polri (Intelkam), TNI (BAIS), BIN, Kejaksaan, KPK, Bea Cukai, Imigrasi, dll. Mereka juga bisa bekerja di bidang swasta seperti di perusahaan-perusahaan. Kalau di Indonesia ada sekolah kedinasan ternyata perekrutan intel di luar negeri bisa dilakukan melalui kerjasama.
Nah gaes, biasanya mereka yang lebih dulu jadi agen akan melakukan pendekatan dengan mengecek profil sperti apakah sesuai dengan kebutuhan, syaratnya adalah bisa membaur dan penampilannya mudah dilupakan. Mengingat betapa rahasia dan misteriusnya pekerjaan ini, bisa jadi proses kaderisasinya terjadi juga di Indonesia dengan cara yang sama. Namun tentunya akan ada lagi pelatihan setelahnya.
Menjadi seorang intel artinya harus benar-benar menyembunyikan pekerjaan sehingga tak boleh ada informasi yang bocor bahkan predikatnya itu sendiri. Tak boleh ada pembicaraan tentang apa yang dikerjakan walau seberat apapun, apalagi bergosip. Risiko terparah yang bisa dihadapi adalah ancaman pembunuhan hingga kematian jika ketahuan.
BACA JUGA: Spoiler & Sinopsis Film Looks That Kill, Kisahkan Dark Comedy Anak Muda
Share to:
Related Article
-
Antisipasi Ancaman Virus Corona, Malam Puncak Parfi Awards 2020 Ditunda
Update|March 10, 2020 14:31:48