Sie Kong Liong, Tokoh Sumpah Pemuda Keturunan Tionghoa, Jarang Diketahui

Sie Kong Liong, Tokoh Sumpah Pemuda Keturunan Tionghoa, Jarang Diketahui

Sie Kong Liong, Tokoh Sumpah Pemuda Keturunan Tionghoa, Jarang Diketahui

Sie Kong Liong, Tokoh Sumpah Pemuda Keturunan Tionghoa (Foto: Wikipedia)


Sosok Sie Kong Liong ternyata merupakan tokoh sumpah pemuda juga gaes. Gak banyak yang tahu nih, Sie Kong Liong salah satu pemuda keturunan Tionghoa yang berpengaruh saat itu. Simak fakta lengkap tentang Sie Kong Liong. 

Kongres Pemuda diadakan di sebuah rumah di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Kini rumah tersebut resmi dijadikan Museum Sumpah Pemuda. Rumah itu dimiliki oleh seorang pemuda Tionghoa bernama Sie Kong Liong.

BACA JUGA: Daftar Tokoh Sumpah Pemuda yang Berperan Proklamasi Kemerdekaan RI, Wajib Tahu

Menyediakan tempat 

Sie Kong Liong lah yang menyewakan rumah itu kepada para pemuda yang kemudian menjadi tokoh penting. Diantaranya adalah Amir Sjarifudin (perdana menteri), Muhammad Yamin (menteri pendidikan, pengajaran dan kebudayaan), Mr. Assat (pejabat presiden Republik Indonesia).  

Menjadi peserta Kongres Pemuda

Selain Sie Kong Liong, ada empat pemuda Tionghoa lain yang juga menghadiri Kongres Pemuda II, diantaranya adalah Kwee Thiam Hong anggota Jong Sumatranen Bond (JSB) sekaligus pelajar Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan sahabat-sahabatnya Oey Kay Siang, John Liauq Tjoan Hok, dan Tjio Djin Kwie. Mereka aktif sebagai anggota kepanduan.

Memuat lagu dan notasi lagu Indonesia Raya

Selain hadir dalam Kongres Pemuda II itu, surat kabar berbahasa Melayu-Tionghoa, Sin-Po pertama kali memuat lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman. Lagu dan notasi Indonesia Raya muncul di mingguan itu pada edisi No. 293 tanggal 10 November 1928.

Kwee Kek Beng, pemimpin redaksi Sin Po menyebut hubungan pemimpin pergerakan Indonesia dengan pers Tionghoa, terutama Sin Po, memang sangat baik. 

Merekam lagu Indonesia Raya pertama kali

Gak berhenti sampai di situ aja gaes, Supratman juga meminta Sin Po untuk menjual dalam bentuk partitur lepas. Padahal saat itu, pemuatan maupun percetakan lagu Indonesia Raya ini melanggar aturan pemerintah kolonial Belanda. 

Meskipun begitu, ada juga lho pengusaha Tionghoa, pemilik bisnis rokok kretek Moro Seneng berani mencetak lagu Inonesia Raya secara terang-terangan dan memuat dalam buku peringatan lima tahun perusahaan kretek Moro Seneng. 

Supratman juga menyebarluaskan lagu itu dalam bentuk piringan hitam. Ia meminta bantuan temannya, Yo Kim Tjan dan berhasil mencetaknya dalam piringan hitam.

Nah itu dia gaes sepenggal kisah tentang Sie Kong Liong dan kawan-kawan etnis Tionghoa yang berpengaruh dalam Kongres Pemuda II saat itu. 




Sumpah PemudaTokoh Sumpah PemudaSie Kong Liongpemuda keturunan TionghoaTokoh pemudaKeturunan Tionghoasejarah Sie Kong Liong

Share to: