Sejarah Terbentuknya FPI di Indonesia dan Populisme Islam di Petamburan

Sejarah Terbentuknya FPI di Indonesia dan Populisme Islam di Petamburan

Sejarah Terbentuknya FPI di Indonesia dan Populisme Islam di Petamburan

Sejarah Terbentuknya FPI di Indonesia dan Populisme Islam di Petamburan


Kalian pasti penasaran kan gimana sejarah terbentuknya FPI di Indonesia dan seperti apa populisme Islam di kawasan Petamburan tersebut? Simak berikut ini. 

 

BACA JUGA: Terbongkar FPI Sebut Pemprov DKI Jakarta Bantu Hajatan Habib Rizieq

Selama ini, Front Pembela Islam (FPI) dikenal sebagai salah satu organisasi massa berbasis keagamaan terbesar di Indonesia. Meski begitu tak sedikit pula masyarakat yang menilai bahwa FPI layak dibubarkan karena mengancam toleransi. 

Lalu seperti apa sih sebenarnya awal mula terbentuknya FPI di Indonesia?

Sejarah terbentuknya FPI di Indonesia

FPI dideklarasikan tepat pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat oleh sejumlah habaib. Dalam peresmian tersebut juga hadir  aktivis muslim maupun santri dari sekitar Jabodetabek.

Berdirinya FPI tepat 4 bulan setelah mundurnya Presiden Soeharto. Kala itu, pemerintahan orde baru tak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. Dari situlah FPI hadir untuk menegakan hukum di negara sekuler. 

Menurut beberapa sumber yang beredar, ada tiga hal yang melatarbelakangi berdirinya FPI saat itu. Pertama, adanya penderitaan panjang ummat islam di Indonesua karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer. Kemudian, adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajaelela di seluruh sektor kehidupan. Dan yang terakhir adalah kewajiban menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat islam serta ummatnya (Ammar Ma'ruf Nahi Munkar). 

BACA JUGA: Biodata Habib Rizieq Shihab, Lengkap Umur dan Agama, Habib Pimpinan FPI yang Kharismatik

Pandangan ahli

Menurut Associate Professor di New York University (NYU), Ismail Fajrie Alatas memandang bahwa masa-masa awal eksistensi FPI berkebalikan dengan citranya saat ini. Hasil penelitian Studi Institut Arus Infotmasi (ISAI( berjudul Premanisme Politi, menyumpulkan bahwa FPI aktif  dalam pembentukan Pam Swakarsa, bekerja sama dengan Wiranto, yang saat itu menjabar sebagai Panglima ABRI, ormas yang fungsinya melawan balik demonstrasi mahasiswa 1998. 

Kekuatan Pam Swakarsa yang berjumlah 50 ribu orang, tediri dari berbagai elemen ormas islam seperti FPI, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPKO, Gerakan Pemuda Islam (GPI), hingga Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI). Kiprah Pam Swakarsa ini tak berlangsung lama setelah terlibai bentrok dengan mahasiswa dalam tragedi Semanggi I. 

Meski Pam Swakarsa telah dibubarkan, kibar bendera FPI rupanya tak menjadi surut. Justru, FPI memulai petualangan politik paling ambisius pasca orde baru. 

Fajrie juga menambahkan bahwa FPI dipengaruhi oleh islam gerakan (Harakah Islam), tak heran jika FPI punya ambisi mengubah tatanan masyarakat sesuai dengan norma islam.

Pesan-pesan politik sekaligus keagamaan tersebut kemudian disebar dan dipupuk secara konsisten lewat majlis taklim, lembaga pendidikan islam nonformal perkotaan yang digelar berkala. 

Dalam majlis taklim inilah mimbar agama terikat dengan politik. Massa dibakar lewar berbagai retorika populisme yang tak jauh dari persoalan "Kita lawan mereja" atau "masa depan agama ada di tangan siapa". Dari situlah perbedaan mana persoalan agama dan politik jadi samar, nyaris tanpa garis. 

Pelan tapi pasti, majlis taklim yang dibina FPI ini berhasil membantuk jaringan kokoh. Analis Kebijakan Publik, Achmad Syarif Syechbubakr menilai bahwa Kemampuan FPI mengorgaisir massa terlihat saat aksi 212. 

"Dan di 212 itu juga nama FPI makin besar," ujar Achmad Syarif.




FPIFron Pembela IslamSejarah FPIpopulisme islamperjalanan FPIFPI menurut ahli

Share to: