China kembali mencatatkan langkah penting dalam eksplorasi luar angkasa dengan meluncurkan wahana Shenzhou-21 pada awal November 2025. Peluncuran ini merupakan bagian dari program ambisius Tiongkok untuk memperkuat riset ilmiah dan teknologi antariksa, sekaligus mendukung pengoperasian Stasiun Luar Angkasa Tiangong yang menjadi pusat kegiatan ilmiah di orbit rendah Bumi.
Wahana Shenzhou-21 membawa tiga astronot yang akan menjalani misi jangka menengah di orbit. Mereka dijadwalkan melakukan berbagai eksperimen ilmiah di bidang biologi ruang angkasa, material canggih, serta sistem pendukung kehidupan berbasis teknologi terbaru. Misi ini juga akan menguji keandalan sistem otonom dan kemampuan wahana dalam mendukung keberlanjutan kehidupan di luar Bumi.
Menurut Badan Antariksa Berawak China (CMSA), peluncuran Shenzhou-21 menandai peningkatan kemampuan negara tersebut dalam bidang teknologi penerbangan luar angkasa. Selain memperluas pemahaman tentang kondisi mikrogravitasi, misi ini juga diharapkan menghasilkan data penting untuk mendukung penelitian jangka panjang yang berkaitan dengan eksplorasi Bulan dan Mars.
Peluncuran dilakukan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi menggunakan roket pengangkut Long March-2F, yang dikenal andal dalam misi berawak. Seluruh proses peluncuran dan pemasangan modul dilaporkan berjalan lancar, dan wahana berhasil masuk ke orbit yang telah ditentukan beberapa menit setelah lepas landas.
Keberhasilan misi Shenzhou-21 memperkuat posisi China sebagai salah satu kekuatan utama dalam eksplorasi antariksa global. Dengan terus melakukan inovasi dan penelitian ilmiah di orbit, Tiongkok menegaskan komitmennya untuk berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan memperluas pemahaman manusia tentang alam semesta.
Share to:
Related Article
-
Biodata Etiqah Siti Lengkap Umur dan Agama, Peserta MasterChef Malaysia Bunuh ART Indonesia
Update|January 05, 2022 11:23:32
