Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan pembunuhan sekaligus mutilasi yang dilakukan oleh seorang pria Jepang bernama Takahiro Shiraishi.
Takahiro Shiraishi dijuluki sebagai Twitter Killer karena menghabisi nyawa korban yang dikenalnya lewat Twitter. Ia menyebut bahwa para korbannya memberikan persetujuan untuk dibunuh lho gaes.
BACA JUGA: Arti dan Makna Angka-angka Sial versi Nadia Omara, Kalian Percaya?
Berikut adalah fakta lengkap Takahiro Shiraishi, Twitter killer tersangka yang membunuh dan memutilasi 9 orang.
Bertemu Korban Lewat Twitter
Shiraishi memilih sosok korban dengan spesifikasinya melalui Twitter. Ia mengincar korban-korbannya yang tampak depresi dan menginginkan bunuh diri. Hal tersebut nampak dari unggahan terakhir salah satu korban yang pernah dicari pihak kepolisian. Berikut adalah cuitan salah satu korban.
"#CariBunuhDiri aku ingin mati tapi takut kalau sendiri. Kalu ada yang mau mati bersama tolong DM aku. Aku 233 tahun asal Tokyo. Kalau bisa, aku akan lebih senang kalau kamu membawa kendaraan mobil," tulis salah satu korban.
Melihat hal itu, Shiraishi pun langsung melancarkan aksinya dengan mendekati korban. Melalui pengawas CCTV, korban pun sempat terlihat bersama Shiraishiberjalan bersama dan telah menghilang sebulan terakhir. Mereka berjalan di dekat rumah korban yang merupakan perempuan.
BACA JUGA: Kronologi dan Tampang Juan Pembunuh Dendi di Depok, karena Tak Direstui Menikah
Penyelidikan kepolisian
Polisi yang tengah mendapat laporan kehilangan korban pun melihat kamera pengawas CCTV tersebut. Polisi kemudian menyelidiki apartmen milik Takahiro Shiaishi, karena diduga terlibat kasus hilangnya korban berusia 23 tahun tersebut.
Dari situlah kemudian terungkap pembunuhan masal dan mutilasi yang dilakukan Takahiro Shiraishi, termasuk mayat milik perempuan yang dikabarkan hilang sebelumnya. Polisi menemukan dua kepala yang dipenggal dalam mesin pendingin di luar apartmen Shiraishi.
Gak cuma itu aja gaes, Polisi juga menemukan bagian tubuh dari tujuh jasad lainnya yang tersimpan di pendingin dalam apartmen Shiraishi. Beberapa potongan mayat-mayat tersebut ditemukan dalam keadaan yang sudah lama membusuk.
Perlu diketahui gaes, pengungkapan itu terjadi pada 31 Oktober 2020 lalu, bersamaan dengan Halloween. Jika dihitung dan ditelusuri lagi, Polisi memperkirakan bahwa Shiraishi sudah menyimpan tubuh korbannya selama 2 bulan lebih di apartmennya.
Modus pembunuhan dan mutilasi
Sang Twitter Killer itu sempat menyatakan modus pembunuhan yang dilakukannya kepada polisi. Menurutnya para korban sudah menyetujui aksi yang dilakukannya. Terkait mutilasi yang dilakukannya, ia menyebut hal itu adalah upayanya menghilangkan bukti.
"Saya membunuh mereka dan memutilasinya untuk menyembunyikan bukti," ungkap Shiraishi yang dikutip dari berbagai sumber.
Takahiro Shiraishi dijatuhi hukuman mati
Sebelumnya, pengacara Twitter Killer itu berargumen bahwa ia harusnya menerima hukuman penjara. Alasannya adalah karena para korban yang kebanyakan perempuan berusia 15-26 tahun itu menyatakan niat bunuh diri dan setuju untuk dibunuh.
Namun hakim tetap memvonis hukuman mati untuk sang Twitter Killer. Hakim menyatakan bagwa kejadian pembunuhan 9 nyawa tersebut aadalah kejadian yang sangat menyedihkan.
"Tak satupun dari sembilan korban yang setuju untuk dibunuh, termasuk persetujuan diam-diam," ungkap hakim dalam putusannya.
Nah itu dia gaes beberapa fakta soal Twitter Killer, Takahiro Shiraishi yang membunuh dan memutilasi 9 nyawa.
Share to:
Related Article
-
Curahan Hati Ziva Magnolya dalam Karya Barunya “Wanita Biasa”
Update|February 18, 2024 16:45:33