Foto Lengkap Desain Istana Negara Baru Berwujud Garuda Raksasa, Kok Dikritik Ikatan Arsitek? Padahal Futuristik Lho

Baru-baru ini beredar foto lengkap desain Istana Negara baru yang berwujud burung garuda raksasa gaes.

Desain Istana Negara baru ini terus berjalan di tengah pandemi karena adanya sayembara untuk membuat desain visual ibu kota baru yang berjudul "Nagara Rimba Nusa".

Sementara itu, foto desain Istana Negara baru yang berbentuk garuda raksasa ini mendapat kritikan dari Ikatan Arsitek.

BACA JUGA: Viral Pesan WhatsApp Tape Singkong Bisa Hilangkan Khasiat Vaksin COVID19, Fakta atau Hoaks?

Padahal jika dilihat secara jelas, desain berwujud burung garuda raksasa pada bangunan tersebut sangat futuristik.

Desain Istana Negara baru berwujud garuda raksasa

Di media sosial muncul beberapa foto desain Istana Negara baru yang berwujud burung garuda raksasa yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti. Namun menurutnya hal ini masih belum final dan masih ada proses yang panjang untuk mengesahkan desain tersebut.

“Tahapan selanjutnya, basic design, lalu ada perencanaan lagi. Jadi, masih panjang prosesnya jadi kami masih mengatur itu. Karyanya sudah mendekati, finalnya itu masih proses, nanti sampai Agustus 2021,” ucapnya.

Konsep dibuat Nyoman Nuarta

Konsep desain burung garuda raksasa ini diketahui dibuat oleh Nyoman Nuarta, seorang pematung terkenal yang biasa membuat Garuda Wisnu Kencana di Bali.

Menurut Diana, Nyoman mengikuti sayembara tertutup yang dibuat pemerintah dan berhasil mengelahkan beberapa arsitektur terkenal diantaranya Yori Antar, Gregorius Supie Yolodi, dan Sibarani Sofian.

Dikritik Ikatan Arsitek Indonesia

Desain Istana Negara baru berwujud garuda raksasa ini menjadi bahan candaan dari netizen bahkan menuai kritik dari berbagai Ikatan Arsitek, diantaranya adalah Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP).

Menurut Ketua IAI, I Ketut Rana Wiarcha, bangunan Istana Negara yang menyerupai burung garuda ini tak mencerminkan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital.

Sebelumnya diketahui dalam sayembara ini Kementerian PUPR memiliki tiga syarat utama yaitu, desain mencerminkan kemajuan peradaban Indonesia, ramah lingkungan, dan futuristik.

Selain itu, Ikatan Arsitek tersebut juga meminta beberapa hal pada pemerintah diantaranya; bentuk burung garuda dijadikan monumen saja, desain bangunan diusulkan terikat pada prinsip sayembara yang memperhatikan lingkungan dengan model bangunan sehat beremisi nol, pembangunan titik nol ibu kota baru sebaiknya bukan dengan istana negara, namun dengan penanaman kembali lanskap hutan hujan tropis.

BACA JUGA: Flayover Tapal Kuda Dibuka 6 Hari Untuk Umum, Sudah Cobain?

Sementara itu, Pengamat tata kota dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan Farid Nurrahman mengatakan bahwa selama anggaran belum ditetapkan, perubahan desain bangunan adalah hal yang wajar. Bahkan Pemerintah juga masih harus membuat detail engineering design dan membuat anggarannya.