PTPN akhirnya bisa go international. Balum lama ini, Holding perkebunan Nusantara, PTPN III akhirnya melakukan ekspor teh perdananya tahun ini ke Seattle, Amerika Serikat (AS).
Nggak main-main, ekspor PTPN ini mencapai 176 ton teh khusus untuk Starbucks Coorporation. PTPN sendiri sudah menghitung potensi ekspor ke Starbucks dengan menargetkan pengiriman teh sebayak 500 ribu ton.
Tunjukkan kualitas tingkat dunia
PTPN yang berhasil go internasional dan melakukan kerjasama dengan Starbucks ini menunjukkan kualitas teh yang berkelas dunia.
Hal tersebut juga diungkap oleh Komisaris Independen PTPN VIII, Adrian Zakhari. Menurutnya, kerjasama PTPN dengan Starbucks ini benar-benar menunjukkan kualitas teh Indonesia yang setingkat dunia.
“Ekspor Perdana ini menjadi awal untuk semangat optimisme dan kemajuan Teh PTPN kembali menunjukkan kualitas tingkat dunia, kita tahu bahwa standar Starbucks sangat tinggi untuk kualitas internasional” tutur Adrian Zakhary.
Sekedar informasi nih, nilai kontrak kerjasama ini adalah sebesar US$ 322.000 atau setara Rp 4,5 miliar dengan volume pengiriman teh sebanyak 176 ton.
Bahkan rencananya, PTPN akan menargetkan potensi ekspor teh ke Starbucks sebesar 500 ribu ton di tahun 2021 ini.
Selain itu, PTPN juga optimis ekspor komoditas teh mengalami penigkatan pesat karena perusahaan sudah mendapat kontrak ekspor ke negara lain diantaranya, Malaysia, Pakistan, Jepang, Jerman Rusia dan Inggris karena kualitas teh yang sesuai dengan standar buyer di luar negeri.
Upaya peningkatan kualitas teh
Selain itu, Adrian mengungkap bahwa hal tersebut bisa berdampak baik karena bisa meningkatkan optimisme kemajuan teh di Tanah Air. Hal tersebut juga bisa menumbuhkan upaya untuk lebih meningkatkan kualitas teh di PTPN.
“Kami di PTPN VIII selalu berupaya meningkatkan kualitas teh dari proses hulu hingga hilir, ada 3 kebun unggulan yaitu Malabar, Rancabali dan Kertamanah. Dari tingkat pemetik teh hingga manajemen selalu fokus terhadap kualitas. Tidak hanya proses produksi dan pengolahan teh, melainkan juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan termasuk tingkat kesejahteraan petani teh” ungkap Adrian.
Share to:
Related Article
-
Profil dan Pendidikan Marko Djuliarso, Insinyur Indonesia yang Ikut Bangun Roket NASA Gaes
Update|March 09, 2021 16:08:27