Fakta-fakta Warga Singapura Berebut Vaksin Sinovac, Padahal Bayar Lho~

Fakta-fakta Warga Singapura Berebut Vaksin Sinovac, Padahal Bayar Lho~

Fakta-fakta Warga Singapura Berebut Vaksin Sinovac, Padahal Bayar Lho~

Fakta-fakta Warga Singapura Berebut Vaksin Sinovac (Foto: Pixabay)


Berikut fakta-fakta mengenai warga negara Singapura yang berebut vaksin Sinovac dan bahkan harus lama antre padahal bayar lho gaes.

Seperti yang diketahui, Pemerintah Singapura sudah membuka layanan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinovac dan CoronaVac secara komersial sejak minggu lalu. 

Hal ini dilakukan, lantaran otoritas negara Singapura sudah memberikan wewenang penjualan kepada 24 klinik berizin yang bisa mengedarkan dosis vaksin buatan China tersebut.

BACA JUGA: Ini Daftar Negara yang Legalkan Vaksin Berbayar untuk Rakyat, Harusnya Bisa Jadi Solusi Terbaik

Warga Singapura Berebut Vaksin Sinovac 

Alih-alih sedikit peminat karena berbayar, tapi nyatanya warga Singapura rela berebut untuk mendapatkan vaksin Sinovac lho. 

Padahal Pemerintah Singapura sendiri sudah memberikan vaksin Pfizer dan Moderna secara gratis kepada warganya gaes. 

Terjadi Antrean Panjang di Klinik 

Dikutip dari sejumlah media Singapura, rebutan vaksin Sinovac tersebut sampai membuat antrean panjang di sejumlah klinik, bahkan ada warga yang rela masuk daftar tunggu lho gaes.

Salah satunya di klinik Rophi Klinik Leong Hoe Nam di Mount Elizabeth Novena Specialist Center nih gaes. Diketahui di sana daftar tunggunya bahkan melebihi 700 orang lho. 

Hal ini sampaikan langsung oleh pejabat klinik Dr Leong yang mengatakan, kalau antrean tersebut seperti mirip dengan antrean McDonalds BTS yang pernah terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu gaes.

"Peminanya sangat besar. Kami merasa seperti (antrean) McDonalds BTS Indonesia," kata Dr Leong.

Harus Memasang Google Form

Hal serupa juga terjadi di klinik HeartlandHealth di Bedok bagian selatan. Sampai-sampai untuk mengatur antrean dan volume panggilan yang tinggi, HeartlandHealth harus memasang Google Form di situsnya supaya masyarakat bisa mendaftarkan diri secara online gaes. 

"Kami sudah sangat sibuk. Beberapa pasien, sayangnya tidak bisa mendaftar melalui telepon dan harus turun sendiri dan ada antrean panjang di luar klinik yang benar-benar tidak saya duga," kata Direktur Klinik Medis Wee Healthfirst, Dr Seow.

BACA JUGA: Siap-siap, Hari Senin Vaksin Bisa Dibeli di Kimia Farma, Ini Faktanya

Sinovac sendiri masuk ke Singapura melalui peraturan Rute Akses Khusus (SAR) alias vaksinasi mandiri gaes. Membahas soal harga, pemerintah mematok harga per dosis sekitar US$ 10 atau setara Rp107 ribu rupiah hingga $ 25 atau setara dengan Rp 268 ribu rupiah.

Vaksin Sinovac sendiri sudah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai penanggulangan darurat melawan COVID-19.

Banyaknya peminat vaksin Sinovac yang membludak tersebut, karena Sinovac dianggap lebih cocok untuk mereka yang tidak bisa diinokulasi dengan Pfizer dan Moderna gaes. Hal ini terkait dengan teknologi messenger RNA (mRNA) yang diadopsi kedua vaksin tersebut.

Pada bulan Mei lalu, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, ada 30.000 warga negara Singapura yang tidak bisa divaksin mRNA. Oleh karena itu, pemerintah pun mencari alternatif vaksin lain.

Sebagai informasi aja nih, vaksin mRNA bekerja untuk mengirimkan sel-sel pengajaran kode genetik dalam tubuh untuk membuat protein yang memicu respon imun terhadap virus COVID-19 gaes.

Sedangkan vaksin Sinovac, menggunakan partikel virus yang sudah dibunuh untuk merangsang tubuh agar menghasilkan respon imun.

BACA JUGA: Erick Thohir Apresiasi Kolaborasi Masyarakat, Pemerintah dan Swasta di Sentra Vaksinasi Enesis

Nah, itu dia fakta-fakta warga negara Singapura yang berebut vaksin Sinovac dan bahkan harus lama antre padahal bayar gaes.




Fakta Warga Singapura Berebut Vaksin SinovacVaksin Sinovac SingapuraWarga Singapura Berebut Vaksin SinovacFakta fakta Warga SingapuraVaksinSinovacSingapuraVaksin SinovacSinovac Singapura

Share to: