Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity) terus berlangsung. Vaksinasi secara masif sebagai salah satu metode menahan laju paparan eksponensial Covid-19. Salah satunya melalui program Vaksin Gotong Royong yang berbayar. Kebijakan ini dipersoalkan banyak pihak, bahkan muncul tuduhan atau asumsi bahwa ini upaya pemerintah mengambil untung.
Pandangan terkait pro dan kontra atas Vaksin Gotong Royong, mencuat kuat kepermukaan masyarakat. Meskipun banyak perbedaan pendapat, pesan tepat kemasyarakat harus sampai.
Abi Rekso Sebut VGR Agar Indonesia Sehat Wal Afiat
Menanggapi silang pendapat tersebut Abi Rekso Deputi Kajian Said Aqil Sirodj menyatakan, bahwa VGR agar Indonesia sehat wal afiat.
Abi Rekso berpendapat bahwa perbedaan pandangan adalah keniscayaan. Pemerintah harus fokus pada penanganan Covid-19. Disamping proses penyampaian informasi yang tepat harus sampai ke masyarakat.
Bagi Abi Rekso Vaksin Gotong Royong adalah satu gerakan bersama antara rakyat dan pemerintah dalam mengatasi Pandemik Covid-19. Masyarakat juga harus diberikan pilihan, jika memiliki batas kemampuan pembelian vaksin. Maka dipersilahka. Vaksinasi berbayar. Ini bukan paksaan, namun satu upaya menggerakan vaksinasi secara mandiri. Dan yang pasti Pemerintah tidak mengurangi batas kuota vaksinasi gratis yang sudah dijanjikan.
“Kita juga perlu memberikan pilihan kepada masyarakat. Jika masyarakat yang mampu, mau vaksinasi gratis negara tetap melayani. Namun jika ada masyarakat yang mau melakukan vaksin berbayar juga tidak boleh dihalangi. Saya rasa kita jangan berpolemik soal metode, sejauh itu demi herd immunity,” kata Abi Rekso.
Warga Perlu Miliki Tanggung Jawab Jaga Kesehatan Kolektif Sekitar
Pemerintah sudah dan akan terus berikhtiar untuk Indonesia sehat wal afiat. Bersamaan dengan itu, warga negara juga perlu memiliki tanggung jawab dalam menjaga kesehatan kolektif sekitar. Seperti, menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak dalam setiap aktivitas, analisis Abi Rekso dalam pengamatan beberapa bulan belakangan ini.
“Kita perlu tenang dan terang dalam memaknai VGR (Vaksin Gotong Royong). Ini sebuah bentuk kerjasama nyata antara negara dan masyarakat. Bagi masyarakat yang mau membantu meringankan beban pemerintah, bisa melalui vaksinasi gotong royong. Dan yang perlu satu pemahaman, bahwa covid-19 ini tanggung jawab kita bersama. Baik negara, serta warganegara” pendapat Abi Rekso.
Dia pun menutup dengan mengajak segenap masyarakat untuk tetap bijak berfikir. Karena untuk segera mengejar kekebalan kelompok, diperlukan vaksinasi maaif. Dan yang paling penting saling menguatkan antara negara dan warganegara.
Share to:
Related Article
-
Hadirkan Kings of Convenience, Joyland Festival Lanjut di Bali Maret 2024
Update|December 09, 2023 14:00:00