Salah satu keluarga pelaku pengeroyokan anak panti asuhan di Kota Malang akhirnya buka suara dan sebut tolak jalur kekeluargaan karena sang anak sering buat onar gaes.
Seorang anak perempuan penghuni panti asuhan Malang yang berusia 13 tahun menjadi korban pencabulan serta pengeroyokan 8 remaja.
BACA JUGA: Pelaku Pelecehan dan Pengeroyokan Anak Panti Asuhan Malang Ajak Korban Foto Bareng Gaya Metal
Remaja yang baru duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD) ini dipukul, ditendang bahkan disundut rokok oleh pelaku di lapangan yang ada di Perumahan Puri Palma, Malang.
Kini Polresta Malang Kota telah menahan 10 pelaku pengeroyokan tersebut dan beberapa diantaranya adalah pelaku pencabulan.
Sementara itu diketahui salah satu pihak keluarga pelaku yang mengatasnamakan keluarga tersangka S buka suara.
Pihaknya meminta maaf pada korban dan seluruh warga Malang atas aksi yang dilakukan anaknya.
"Kami selaku keluarga si istri dengan inisial S ingin meminta maaf yang sebesar-ber=sarnya kepada korban persekusi pada khususnya dan kepada warga Malang pada umumnya," tulis pernyataan keluarga pelaku.
Selain itu pihak keluarga S juga menyatakan jika akan menyerahkankasus ini sesuai dengan jalur hukum.
"Disini kami juga menyatakan bahwa pihak keluarga akan menyerahkan kasus ini pada hukum yang berlaku di Negara Indonesia dan menerima keputusan yang nantinya akan diputuskan oleh pengadilan," tambahnya.
Mereka juga dengan tegas menolak penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
"Dan Kami atas nama keluarga TIDAK AKAN menempuh jalur kekeluargaan. Kami HANYA akan patuh pada HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA DAN TIDAK AKAN PATUH PADA MATERAI RP 10.000," tegasnya.
Hal ini dilakukan keluarganya karena pelaku sudah menikah dan memiliki tanggung jawab sendiri.
Bahkan keluarga pelaku S juga menyebut jika anaknya tersebut sering buat onar dan durhaka dengan keluarga.
"Karena selama ini yang bersangkutan juga banyak berbuat tidak baik terhadap keluarga. Ini adalah karna dari anak durhaka," ujarnya.
Diketahui awal mula pengeroyokan terjadi adalah saat suami pelaku berinisial Y terciduk sang istri tengah mencabuli korban.
Kemudian Y berbohong pada istrinya S dengan mengatakan jika dirinya dipaksa oleh korban, padahal pelaku yang menipu korban untuk datang ke rumahnya.
BACA JUGA: Rilis Single Kemarin, Video Klip Vanessa Family Mayang Chika Panen Hujatan dan Dislike
Sang istri yang geram, kemudian langsung menyuruh 8 remaja untuk mencari korban dan mengeroyoknya di Perumahan Puri Palma.
Share to:
Related Article
-
Gak kira-kira! 5 Sepatu Cantik Ini Miliki Harga Hingga Miliaran Rupiah
Update|February 19, 2020 07:00:00