Ternyata ini kisah awal mula Rara Istiati Wulandari menjadi pawang hujan, yang diturunkan dari keluarganya gaes.
Sosok Rara Istiati Wulandari atau yang juga dikenal sebagai Mbak Rara kini tengah menjadi sorotan. Hal ini karena ia menjadi sosok pawang hujan di MotoGP Mandalika yang digelar pada Minggu, 20 Maret 2022.
Namun sayangnya, ritualnya tidak berjalan dengan baik. Sebab, beberapa saat sebelum balapan dimulai, hujan deras mengguyuri sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Banyak yang meragukan keaslian Rara Istiati Wulandari sebagai seorang pawang hujan.
Nah, bagi kamu yang penasaran awal mula dirinya menjadi seorang pawang hujan, yuk simak kisah awal mula Rara Istiati Wulandari menjadi pawang hujan, yang ternyata diturunkan dari keluarganya.
Baca Juga: Fakta dan Profil Rara Istiati Wulandari, Pawang Hujan MotoGP Mandalika yang Curi Perhatian
Awal Mula Rara Istiati Wulandari Menjadi Pawang Hujan
Rara Istiati Wulandari mengatakan bahwa awal mula dirinya menjadi seorang pawang hujan adalah sejak ia berusia 9 tahun dengan bekerja sebagai pawang hujan di acara-acara pagelaran wayang.
"Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayang. Waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan," ujar Rara Istiati Wulandari.
Di usia 9 tahun tersebut, Rara Istiati Wulandari mengatakan bahwa ia mendapatkan upah 5 sampai 10 ribu rupiah untuk sekali ritual.
Diturunkan Dari Keluarga
Selain itu, Rara Istiati Wulandari juga menyebutkan bahwa bakatnya yang menjadi seorang pawang hujan ini merupakan keturunan atau warisan dari keluarga sang ayah.
Diketahui, bahwa Rara Istiati Wulandari memiliki nama lengkap Raden Rara Istiati Wulandari. Nama Raden Rara atau RR merupakan nama trah Solo Jogja.
Rara Istiati Wulandari mengatakan bahwa sedari kecil ia menyadari bahwa ia merupakan seorang indigo. Lalu oleh keluarganya, Rara Istiati Wulandari sedari kecil sudah diajarkan dengan dunia spiritual.
"Dari kecil diajarkan dunia spiritual. Konon zaman dulu eyang kakung punya adik setiap tahun tepatnya satu suro menghendel upacara di Keraton Solo," ujarnya.
"Dan setiap tahun ada adu-adu ilmu, siapa yang menang, dia yang handel upacaranya termasuk masalah pawang hujan," sambungnya.
Sebenarnya, eyang kakungnya menugaskan ayah Rara untuk melanjutkan tradisi tersebut. Namun, sang ayah tidak terlalu suka dengan hal seperti itu, dan akhirnya sang ayah mengajarinya untuk menjadi seorang pawang hujan.
Pada tahun 1988, ayah Rara meninggal dunia, dan sebelum sang ayah meninggal, Rara ternyata sudah memimpikan bahwa sang ayah akan meninggal dunia.
Mengetahui mimpinya menjadi kenyataan, Rara pun mulai mendapatkan kepercayaan bahwa ia bisa meramal sesuatu yang akan terjadi dimasa depan.
Hal inilah yang membuat Rara Istiati Wulandari mulai bekerja sebagai seorang paranormal, peramal dan ahli tarot. Dan kini ia membuka jasa INDIGO CAHAYA TAROT. Dimana Rara membuka jasa pawang hujan, ramalan, membaca tarot, serta hipnoterapi.
Baca Juga: Biodata dan Profil Mario Aji: Umur, Agama dan Karier, Pembalap Muda Indonesia di Moto3
Nah, itulah kisah awal mula Rara Istiati Wulandari menjadi pawang hujan, yang diturunkan dari keluarganya gaes.
Share to:
Related Article
-
Biografi Lengkap Munarman FPI Wikipedia: Menolak Pancasila Indonesia dan Gabung Hizbut Tahir Indonesia
Update|December 15, 2020 19:02:56