Korea Utara baru-baru ini melaporkan 1,7 juta kasus virus corona. Padahal, sebelumnya Korea Utara mengklaim sebagai salah satu negara yang bebas virus Corona di seluruh dunia.
Dilansir dari Worldometer, kasus virus corona ini melonjak di Korea Utara dan menempus angka 1,7 juta juta pada Rabu, 18 Mei 2022 pukul 08.55 GMT.
Dari data tersebut juga tercatat jumlah pasien yang sembuh dilaporkan mencapai 1 juta orang dan jumlah orang meninggal mencapai 62 orang.
Dilansir dari sumber lainnya, Korea Utara menyebut kenaikan kasus Covid-19 mencapai 232.880 kasus. Sebelumnya, Korea Utara melaporkan kasus pertama Covid-19 pada Kamis, 12 Mei 2022.
BACA JUGA: Korea Utara Temukan Kasus Virus Corona Pertama, Kim Jong Un Terapkan Pengendalian Darurat Maksimum
Belum terima vaksin
Melonjaknya kasus corona di Korea Selatan ini menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia (WHO). Pasalnya, penduduk di Korea Utara belum menerima vaksin Covid-19 yang menyebabkan rentan terinfeksi Corona.
Tak hanya itu, Korea Utara juga memiliki keterbatasan fasilitas uji Covid-19. Hal inilah yang memicu melonjaknya kasus Covid-19.
"Sangat prihatin dengan risiko penyebaran Covid-19 lebih lanjut di negara ini terutama karena penduduknya tidak divaksinasi dan banyak yang memiliki kondisi mendasar yang menempatkan mereka pada risiko penyakit parah dan kematian," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tak hanya itu, para ahli juga mengungkap bahwa sistem perawatan kesehatan di Kroea Utara juga menjadi salah satu yang terburuk di dunia.
Bukan tanpa alasan, fasilitas kesehatan di Korea Utara dinilai tak lengkap dan hanya memiliki beberapa unit perawatan intensif dan tak memiliki obat perawatan Covid-19 atau kemampuan pengujian masal.
BACA JUGA: Apa Itu Omicron XE? Penjelasan Varian Baru Corona Lengkap dengan Gejala yang Muncul di Thailand
Berpotesni munculnya varian baru
Dilansir dari berbagai sumber, virus corona yang menginfeksi Korea Utara adalah varian Omicron BA.2. dan ditemukan pertama kali di Pyongyang, Korea Utara.
Namun, menurut epidomolog Griggith University Australia, Dicky Budiman mengungkap bahwa munculnya kasus Covid-19 di Korea Utara berpotensi munculnya varian baru virus corona.
BACA JUGA: Tiga Kali Terinfeksi Virus Corona, Thariq Halilintar Sebut Kemungkinan Terpapar Omicron
Hingga kini, media pemerintah Korea Utara tak merinci dengan pasti perkembangan kassus maupun angka kematian yang dites positif virus corona.
Share to:
Related Article
-
15 Ucapan Selamat Tahun Baru 2022 Bahasa Inggris dan Terjemahannya, Bisa Untuk Status WA dan Facebook
Update|December 31, 2021 08:00:00