Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki banyak keistimewaan dan Kemuliaan di sepuluh hari pertamanya. Untuk itu umat muslim dianjurkan untuk mengamalkan amalan-amalan di bulan Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah Kapan Dimulai?
Menurut kalender Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), awal bulan Dzulhijah 1443 H jatuh pada 1 Juli 2022.
Maka, puasa akan dilakukan 9 hari pertama bula Dzulhijjah yakni dimulai pada 1-9 Juli 2022 gaes!
Kemuliaan bulan Dzulhijjah
Kemuliaan tersebut tertulis dalam QS. Al-Fajr 89: 1-2, yang berbunyi: Allah SWT berfirman, ”Demi waktu fajar (pagi hari) dan sepuluh malam (bulan Dzulhijjah)”. (QS. Al-Fajr 89: 1-2)
Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan di bulan Dzulhijjah. Bagi umat muslim yang mampu, bulan Dzulhijjah merupakan kesempatan untuk beribadah haji dan juga berkurban.
Sedangkan bagi yang belum mampu, bisa melaksanakan ibadah salat Idul Adha, puasa, sedekah, dan zikir. Siapapun dapat kesempatan beribadah meskipun dalam bentuknya yang berbeda-beda.
Keutamaannya tertuang dalam hadist riwayat Ahmad, yang berbunyi. Artinya,
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR Ahmad).
Puasa dan Amalan Bulan Dzulhijjah
1. Puasa Sembilan Hari
Puasa yang dianjurkan sebagai amalan saleh saat bulan Dzulhijjah dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah. Ditulis sembilan hari, sebab tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim dilarang melaksanakan puasa karena bertepatan dengan Idul Adha.
Selain puasa yang dimulai dari tanggal 1 Dulhjjah, adapun puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah yang dilaksanakan pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.
2. Perbanyak Zikir
Manfaatkan keutamaan bulan Dzulhijjah ini untuk memanen pahala dengan berzikir. Zikir sangat diutamakan bagi yang ingin memperbanyak ibadah di bulan ini, terlebih bagi jamaah haji.
3. Berkurban bagi yang Mampu
Menurut Nabi Muhammad SAW, ibadah kurban hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan. Namun, menurut Imam Abu Hanifah, ibadah kurban dilakukan bagi penduduk yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian) dan hukumnya wajib.
Keutamannya sudah dijabarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadist yang berbunyi.
Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
Nah, itu dia keutamaan dan niat puasa bulan Dzulhijjah lengkap amalan bulan Dzulhijjah.
Share to: