e-Conomy SEA 2022 mengungkapkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia bisa menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Adrian Zakhary menanggapi hal positif tersebut. Menurutnya Adrian hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis di Indonesia agar bisa menguasai pasar ekonomi digital Indonesia.
Baca Juga: E-conomy Sea 2022, Ekonomi Digital Indonesia Terbesar Se-Asia Tenggara
Ekonomi Digital Indonesia Terbesar se-Asia Tenggara
Berdasarkan data gabungan dari Google Trends, Temasek, dan analisis dari Bain & Company, tahun 2022 ini Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia akan mencapai senilai US$77miliar. Sebelumnya, ekonomi digital Indonesia sudah tumbuh sebesar 22% di tahun 2021.
“Indonesia memiliki sektor e-commerce dengan pertumbuhan tercepat kedua (setelah Vietnam) tetapi selain GMV ada banyak dimensi pertumbuhan yang kini juga harus difokuskan,” ucap Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
e-Conomy SEA menyebutkan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19% sampai tahun 2025.
Tak hanya itu, hingga tahun 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran US$220 sampai US$360 miliar.
Sektor e-commerce terus mendorong ekonomi digital Indonesia. Nilainya diperkirakan akan mencapai US$59 miliar pada tahun 2022.
Adrian Zakhary Sebut Ibu-ibu dan Anak Muda Miliki Peran Besar
Pengusaha muda yang bergerak dibidang digital Web 3.0, Adrian Zakhary menyebutkan ibu-ibu yang senang berbelanja online lewat e-commerce, serta peran anak-anak muda yang berkreasi dibidang digital ini turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menjadi salah satu yang terbesar berkat keterkaitan banyak pihak, seperti pemerintah yang bekerja keras menggaungkan ekonomi digital, para wanita yang hobi berbelanja di e-commerce serta anak-anak muda yang kini juga menjalankan ekonomi kreatif dan bisnis melalui digital baik di Web2 atau Web3. Ini patut kita apresiasi, dan baiknya kita manfaatkan dengan menggunakan medium digital ini sebagai salah satu sarana berbisnis yang potensial, karena kita tahu bahwa basis pengguna kita aktif dan banyak belum lagi startup teknologi juga banyak," jelas Adrian.
Adrian Zakhary melalui MAJA Labs dan ICCN telah menciptakan project digital yang sukses seperti NFT Duck Goes Places, sebanyak 5555 karya unik sold out dalam waktu hanya seminggu. Kemudian NFT Raka Jana, dan teknologi Augmenten Reality Digital Fashion di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.
Tak hanya itu, Head of Task Force Web3 ICCN itu juga meminta kepada para pelaku digital untuk berkarya namun juga mampu memberikan dampak positif pada dunia.
Indonesia Tempat Favorit untuk Investasi Teknologi
Singapura dan Indonesia menjadi dua tujuan investasi teratas di Asia Tenggara di tahun 2022. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menjadi tempat yang favorit untuk investasi teknologi.
Fock Wai Hoong, Deputy Head, Technology & Consumer and Southeast Asia, Temasek menilai bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki fundamental yang kuat, hal inilah yang menarik minat investasi di negeri ini.
"Ekonomi digital Indonesia akan terus menarik minat investasi karena fundamentalnya yang kuat, seperti memiliki basis pengguna yang sangat aktif dalam jumlah besar dan ekosistem startup teknologi yang dinamis,” kata Fock Wai Hoong.
Ekonomi Digital Miliki Peran Positif
Ekonomi digital memiliki peran positif dalam menerapkan kebiasaan yang lebih berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran di antara konsumen, bisnis, investor, dan pemerintah.
Adrian mengatakan pelaku bisnis juga harus bangkit dimasa digital saat ini. Karena faktanya sampai saat ini masih banyak yang ragu untuk terjun ke digital dan mereka belum mengetahui manfaat serta fungsi digital itu sendiri.
"Di era digital seperti saat ini pelaku bisnis juga harus melek teknologi dan berani untuk mengambil langkah untuk mencoba membawa bisnis mereka ke digital, karena potensinya besar dan bisa dimanfaatkan sebagai medium baik sebagai pemasaran atau lainnya. Pengetahuan fundamental digital itu sendiri juga harus dipahami pelaku bisnis," kara Adrian.
Sementara itu, Aadarsh Baijal, Partner and Head of Digital Practice in Southeast Asia, Bain & Company mengatakan bahwa kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berkembang.
“Ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar dan paling beragam se-Asia Tenggara. Penyedia layanan digital harus mengimbangi permintaan konsumen yang kuat melalui keterlibatan yang bermakna dengan berbagai demografi pengguna, dan dengan demikian dapat mendorong partisipasi yang lebih dalam untuk ekonomi internet. Kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) berakselerasi menuju pertumbuhan berikutnya, terutama dengan memperdalam adopsi digital UKM di seluruh SaaS dan alat keuangan," kata Aadarsh Baijal.
Share to:
Related Article
-
Kenalkan Gerakan Social Healing, Gubernur Sumsel Apresiasi Sosok Erick Thohir
Erick Thohir|June 22, 2022 08:00:00