Co Founder MAJA Labs Ibnu Adam Sebut Web3 dan Digital Fashion Miliki Potensi Pasar yang Besar

CO Founder MAJA Labs Ibnu Adam menyebutkan bahwa Web3 dan digital fashion memiliki potensi pasar yang besar.

Hal ini Adam sampaikan dalam seminar kolaborasi yang dihadirkan MAJA Labs pada 8 Februari 2023 di Bali.

Baca Juga: Seminar Kolaborasi MAJA Labs Bertema WEB3 USE CASES FOR WORLD Perkenalkan Digital Fashion Drezzo.io

MAJA Labs Gelar Seminar Kolaborasi

Pada Rabu, 8 Februari 2023 pukul 15.00 WITA, MAJA Labs menggelar seminar kolaborasi bersama Superlative Gallery, Drezzo.io dan Politeknik Negeri Semarang (Polines). Seminar kolaboratif ini mengusung tema “WEB3 USE CASES FOR WORLD”. 

MAJA Labs menghadirkan beberapa pembicara spesial yang berkompeten dibidangnya untuk membahas tema Web3 ini.

Mereka adalah Ibnu Adam CO Founder MAJA Labs, Dwiyan CO Founder NVP & Drezzo Team Dev, Arseniy Nazarenko The Comunicator of Drezzo, Ikhsan Gallery Manager Superative Gallery, dan dipandu oleh Angelia General Manager MAJA Labs.

Dalam seminar ini pula, MAJA Labs juga memperkenalkan Digital Fashion Platform yang sedang mereka kembangkan, Drezzo.io.

Potensi Pasar yang Besar

CO Founder MAJA Labs, Ibnu Adam juga hadir sebagai pembicara, menyebutkan potensi besar Web3 di masa depan. Menrurutnya, Web3 lebih efisien dan lebih mudah, karena banyak potensi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya dari sisi bisnis.

"Web3 ini lebih efisien, lebih mudah dilihat dari sisi bisnis atau peluangnya. jadi ini sebenarnya holistik sih, pemikiran luas bahwa Web3 ini bisa jadi perkembangan dari teknologi yang sudah ada," ucap Ibnu Adam.

Adam juga menyebutkan salah potensi di Web3 adalah adanya teknologi "owning" atau kepemilikan dari Blockchain, yang bisa dimanfaatkan para seniman agar karya mereka tidak bisa di duplikasi.

"Tidak hanya mendapat informasi dan memberikan informasi, tapi di situ ada keunikan owning karena ini didukung secara teknologinya oleh blockchain teknologi yang decentralized, teknologi yang sepenuhnya saat melakukan pembelian NFT misalnya dia didukung secara teknologi akses kepemilikan, pengelolaan itu sudah terbukti punya kalian user own bukan corporation own," sebut Adam.

Kepada para mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Negeri Semarang, Adam berpesan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar mengenai Web3. Karena Web3 sendiri merupakan teknologi yang masih baru.

"Mungkin dari sini sekarang bisa jadi pelopor karena memang ini masih baru, jadi potensinya masih luas. Jadi kalian pun masih bisa belajar sekarang, kayak yang tadi aku bilang nggak terlambat sama sekali," lanjut Adam.

MAJA Labs Fokus Kembangkan Web3 di Indonesia

Adam juga memperkenalkan MAJA Labs kepada para mahasiswa Polines, MAJA Labs sendiri adalah Web 3.0 enabler pertama di Indonesia yang berjalan sejak akhir tahun 2021. MAJA Labs aktif menghubungkan komunitas-komunitas Web3 serta para pegiat Web3.

"MAJA Labs is the first web 3.0 enabler di Indonesia. MAJA Labs ini kita membuat Web3 yang melibatkan semua orang, ada kreator, ada komunitas, ada developer, ada bisnis, ada investor yang disebut sebagai ekosistem di dalam Web3," kata Adam.

MAJA Labs sendiri fokus untuk membangun nilai yang berdampak pada lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, dengan cara membuat program-program edukasi dan project, seperti yang terbaru adalah Bali Digital Fashion Week 2022 yang digelar pada 10-16 Desember 2022.

Baca Juga: Co-Founder MAJA Labs Ibnu Adam di Algorand: Drezzo Platform untuk Bangun Ekosistem Digital Fashion Indonesia

"Untuk valuenya MAJA Labs itu membuat program edukasi, membangun project dan membuat project-project atau yang kita lakukan itu bisa berdampak bagi lingkungan sosial, ekonomi, sosial dan budaya melalui konekting dari kreator, komunitas dan lain sebagainya untuk menghubungkan mereka sebagai hubs atau sentral," lanjut Adam.