Asia Digempur Gelombang Panas, BMKG: Jangan Panik, Tidak Terjadi di Indonesia

Asia Digempur Gelombang Panas, BMKG: Jangan Panik, Tidak Terjadi di Indonesia

Asia Digempur Gelombang Panas, BMKG: Jangan Panik, Tidak Terjadi di Indonesia

Gelombang Panas Asia 2023 (Foto: Istimewa)


Beberapa negara di Asia kini tengah digempur gelombang panas. Gelombang panas adalah periode lanjutan dari cuaca yang sangat panas, yang diikuti oleh kelembaban tinggi.

Menanggapi gelombang panas di Asia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak panik, karena gelombang panas ini tidak terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Fakta Salju Satu-satunya di Indonesia Akan Hilang Pada Tahun 2025, Ini Kata BMKG

Gelombang Panas Asia 2023

Selama bulan April 2023, hampir sebagian besar negara-negara di Asia melaporkan terjadinya gelombang panas atau "heatwave". 

Beberapa negara seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan lonjakan suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina dan Asia Timur pada tahun 2023 ini termasuk yang paling signifikan lonjakannya.

Gelombang Panas Tidak Terjadi di Indonesia

Sementara itu, BMKG mengatakan bahwa gelombang panas ini tidak terjadi di Indonesia.

BMKG juga melaporkan suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34॰C - 36॰C hingga saat ini.

BMKG juga menginformasikan bahwa cuaca panas di Indonesia ini terjadi bukan karena adanya gelombang panas. 

Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2°C melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023. Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi.

Variasi suhu maksimum 34°C - 36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.

BMKG Ingatkan Masyarakat Indonesia Tidak Panik

BMKG pun mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak panik dengan adanya isu gelombang panas yang terjadi di Asia akhir-akhir ini.

Baca Juga: Heboh Video Matahari Terbit dari Utara di Sulawesi Selatan, Ini Penjelasan BMKG

BMKG juga menyarakan masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakan himbauan yang disarankan BMKG seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktifitas di luar ruangan.




BMKGGelombang panas Asia 2023heatwave Asia 2023Gelombang panas Indonesiaheatwave Indonesia

Share to: