Syakieb Sungkar Hadirkan Karya Seni di Art Jakarta 2023, Kritik Sosial Dalam Bentuk Lukisan

Syakieb Sungkar Hadirkan Karya Seni di Art Jakarta 2023, Kritik Sosial Dalam Bentuk Lukisan

Syakieb Sungkar Hadirkan Karya Seni di Art Jakarta 2023, Kritik Sosial Dalam Bentuk Lukisan

Syakieb Sungkar Hadirkan Karya Seni di Art Jakarta 2023 (Foto: Istimewa)


Seniman asal Indonesia, Syakieb Sungkar menghadirkan karya seni yang bertajuk "Kritik/Estetik" di Art Jakarta 2023.

Karya Syakieb Sungkar ini dikurasi oleh Rizki A. Zaelani dan hadir di booth Galeri ZEN1 di Art Jakarta 2023. Art Jakarta 2023 sendiri digelar selama tiga hari, 17 November-19 November 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Art Jakarta 2023 Resmi Digelar, Hadirkan Lukisan hingga Instalasi di Satu Tempat

Syakieb Sungkar Hadirkan Karya Seni "Kritik/Estetik" di Art Jakarta 2023

Karya seni "Kritik/Estetik" ini berisi kurang lebih tujuh buah lukisan-lukisan Syakieb Sungkar yang menggmabarkan tentang beberapa tokoh, karakter, atau figur-figur khas yang bisa dikenali.

Cara Syakieb menunjukkan karakter gambaran figur-figur itu pun tidak sama, cenderung berkembang. Syakieb menunjukkan perubahan-perubahan karakter bentuk dari gambaran figur-figur itu berdasar pengalamannya menjalani pertumbuhan proses apresiasi dirinya terhadap karya-karya yang diciptakan para seniman lain.

Dalam karyanya tersebut, Syakieb menggabungkan antara pengalaman apresiasi (sebagai kolektor) dan proses kreasi (sebagai seniman) yang dimiliknya.

Kritik Sosial dari Syakieb Sungkar

Lukisan-lukisan Syakieb Sungkar di karya "Kritik/Estetik" ini hampir seluruhnya mengandung muatan kritik sosial yang tersamar dalam cara pemilihan dan penetapan para tokoh yang digambarkan.

Dalam konteks lukisan-lukisan Syakieb, berlangsung dalam dua segi. Satu segi terkait pada produksi ekspresi karya seni sebagai model kritik yang khas. Segi lainnya adalah wujud produksi kesadaran seseorang yang didasari oleh pengalaman atas peristiwa sosial yang bersifat riil.

Dengan menciptakan lukisan, Syakieb menyatakan semacam ‘kritik sosial’ yang beroperasi secara khusus melalui ekspresi seni, dan di saat bersamaam inspirasi gagasan penciptaanya menunjukkan keberlangsungan distorsi ideologis di tingkat pengalaman konkrit yang berlangsung dalam perkembangan situasi sosial-politik saat kini.

Secara umum, seluruh lukisan-lukisan Syakieb dikembangkan dari konstruksi komposisi a’la tradisi lukisan pemandangan (landscape). Syakieb kemudian mentransformasikannya sebagai ekspresi lukisan cityscape atau seascape secara unik, khas, dan personal.

Syakieb menghidupkan pola bidang ruang atau jaringan dengan aksentuasi kekuatan warna. Beberapa karya didominasi warna biru cemerlang yang menunjukkan karakter ke-datar-an (flatness), beberapa karya lain jadi susunan komposisi bidang-bidang berwarna yang menciptakan kedalaman ruang secara ilusif. 

Komposisi bidang-bidang ruang ini pula yang menjadi kekuatan ekspresi lukisan-lukisan Syakieb. Komposisi itu menciptakan semacam kekuatan dari nilai kesatuan atau totalitas yang melebihi sekedar penjumlahan dari elemen detail bagian-bagiannya. Dimensi komposisi bidang dan warna ini adalah pernyataan yang lebih estetik ketimbang muatan yang mengandung kritik.

Syakieb Sungkar sendiri adalah seorang insinyur yang sukses mengembangkan karir profesionalnya sebagai eksekutif di bidang indusri telekomunikasi di Indonesia. Keberhasilan profesional itu memberi kesempatan pada dirinya untuk dikenal sebagai seorang kolektor seni yang tangguh di medan sosial seni rupa di Indonesia.

Syakieb Sungkar mempelajari seni dari STF Driyarkara, tesisnya diterbitkan menjadi buku yang berjudul “Seni Sebagai Pembebasan” (Circa, 2022). Ia pernah pameran bersama dengan Goenawan Mohamad di galeri Salihara (2020), berpameran dalam forum Art Moment di galeri Art-1 (2021).

Baca Juga: Indra Leonardi Luncurkan Buku "Vice Versa" di Art Jakarta 2023

Kemudian juga berpameran bersama pelukis Peruja (2022), berpameran bersama Hardi dan Amrus Natalsja di galeri Teka (2022), berpameran bersama Kemalezedine dan Wayan Upadana di Galeri Sika, Ubud (2022) dan melakukan pameran tunggal di galeri Titik Dua, Ubud (2021), serta pameran tunggal di galeri Cemara (2023).




Syakieb SungkarKritik/EstetikArt Jakarta 2023Pameran seni

Share to: