Data Indonesia di Bisnis Indonesia Group menyebut ada dua kelompok yang akan menentukan arah bisnis dan politik 2024 ke depan, yakni dunia usaha dan Generasi Z atau Gen Z.
Melansir VOA News, Data Indonesia di Bisnis Indonesia Group baru-baru ini melakukan dua survei untuk melihat harapan pelaku usaha dan sekaligus aspirasi generasi Z pada pemerintah baru hasil Pemilu 2024.
Baca Juga: 25 Topik Paling Bikin Orang Penasaran dan Dicari di Tahun 2023
Mereka mewawancarai seratus responden, yakni komisaris, pemilik, pendiri, direksi, dan eksekutif senior. Sektor usaha yang disurvei dan rentang usaha mereka beragam, mulai dari yang beromzet Rp50 miliar per tahun hingga di atas Rp10 triliun per tahun.
Foto: Freepik
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (23/11), Kepala Data Indonesia di Bisnis Indonesia Group, Setyardi Widodo, mengatakan sebanyak 70,4 persen pelaku usaha menilai pemerintah saat ini telah berhasil memberikan kemudahan untuk menunjang kegiatan bisnis. Sementara 64,9 persen pelaku usaha memandang ketersediaan infrastruktur transportasi dan logistik sudah memadai.
Namun 54,5 persen pelaku usaha menilai pemerintah tidak serius dalam melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan siber, seperti peretasan dan kebocoran data. Dan hampir 60 persen pelaku usaha menilai penegakan hukum dan pemberantasan korupsi belum sesuai harapan.
Setyardi mengatakan lebih dari 70 persen Gen Z yang sudah mempunyai hak pilih, mengaku akan menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024. Dan sebagiannya merupakan pemilih baru.
"Isu apa yang menjadi perhatian, yang menurut mereka layak diperhatikan oleh pemimpin Indonesia mendatang, yang pertama adalah isu pengangguran dan lapangan kerja. Wajar karena ini kelompoknya sebagian mahasiswa, sebagian lagi sudah masuk ke dunia kerja di Gen Z," katanya.
Isu lain yang menjadi perhatian Gen Z dalam Pemilu 2024 adalah kesenjangan sosial, kemiskinan, dan pemberantasan korupsi. Hal ini menunjukkan Gen Z berharap pemimpin yang terpilih dalam pemilu nanti adalah yang jujur, dapat dipercaya dan antikorupsi.
Foto: Freepik
Pada diskusi yang sama, Ketua Umum Koalisi Kependudukan Indonesia Sonny Harry B. Harmadi menjelaskan Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia, di mana jumlah pemilih lebih dari 200 juta orang, tepatnya 204,8 juta.
Dia mengungkapkan jumlah pemilih dari Gen Z merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia, yakni sekitar 47,5 juta orang atau 27,94 persen dari total pemilih. Yang disebut generasi Z adalah orang-orang kelahiran 1997-2012.
Sedangkan jumlah pemilih dari generasi milenial atau mereka yang lahir antara tahun 1981-1996, berada di peringkat kedua, yaitu sebanyak 25,87 persen dari jumlah seluruh pemilih. Sementara pemilih lanjut usia mencapai 27-28 juta orang.
Sonny menilai Gen Z sangat memahami perangkat dan platform digital, berpikiran terbuka dan menghargai perbedaan, cenderung pragmatis dan mempertimbangkan aspek finansial, serta rentan dalam aspek psikologis.
Generasi Z juga tidak akan termakan kampanye politik identitas karena mereka sudah berada dalam lingkungan keluarga di mana orang tuanya nikah campur, atau generasi X yang mobilitasnya sudah tinggi dan bertemu dengan orang-orang dari beragam latar belakang.
Melihat dari fenomena yang ada, Sonny mengatakan generasi Z cenderung tidak mau berpikir terlalu berat dalam Pemilu 2024. Mereka memandang pesta demokrasi itu sesuatu yang menyenangkan dan santai.
Selain itu, generasi Z dipengaruhi para figur di media sosial. Karena itu, media sosial merupakan sarana kampanye sangat efektif untuk menyasar generasi Z.
Baca Juga: Masuk 5 Besar, Taylor Swift Ungguli Beyonce hingga Oprah Winfrey di 100 Most Powerful Women
"Kita harus melakukan dialog dengan para Gen Z. Jadi mereka (Generasi Z) harus mulai melihat bagaimana pengalaman sejarah masa lalu, walaupun mereka cenderung lebih ingin kampanye ringan-ringan," katanya.
Share to:
Related Article
-
Terungkap! Ini Alasan Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila
Viral|August 14, 2024 12:51:40