Hasil riset Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) menyebut For You Page (FYP) TikTok menjadi game changer politik Indonesia.
Pengguna TikTok di Indonesia sendiri menjadi naik saat pandemi Covid-19. Banyak orang yang awalnya tidak tertarik dengan TikTok, menjadi tertarik.
TikTok kemudian berubah menjadi platform media sosial atau Short-Form Video Platform terpopuler di Indonesia dengan pengguna aktif mencapai 110 juta orang.
Baca Juga: Puspenpol Pasca Debat Capres Kelima: Prabowo Kuasai TikTok, Ganjar Terendah
TikTok Jadi Daya Tarik Politik di Indonesia
Foto: Puspenpol
Kepopuleran TikTok juga akhirnya menjadi daya tarik politik di Indonesia. Apalagi 2024 menjadi tahun politik dimana terjadi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Partai Politik, Legislatif dan Kepala Daerah.
Hasil survei Indikator Politik periode 23-24 Desember 2023 lalu menunjukkan bahwa referensi dan sikap politik calon pemilih dari X (Twitter) hanya 6,7%. Sementara itu, TikTok yang awalnya dianggap media sosial alternatif dan hiburan semata, kini menjadi platform media sosial mayoritas dan menyasar semua kalangan.
“Kita bisa melihat riuh di X (Twitter) hanya menyasar netizen lama atau senior yang lebih konvensional dan memiliki kepentingan sosial atau politik. Mereka asyik bermain dengan warga X yang terkesan itu-itu saja. Sayangnya banyak media nasional, homeless media, dan tokoh prominent yang masih mengutip X karena sudah tersedia secara publik alat ukur; monitoring, serta analisis secara gratis dan terjangkau,” kata Adrian Zakhary, Direktur Strategi Puspenpol.
Menurut We Are Social, pada November 2023, ada 106 juta pengguna aktif TikTok di Indonesia alias terbanyak ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat. Maka dengan banyaknya penguna TikTok, tentu TikTok layak untuk diperhitungkan sebagai referensi politik di tanah air.
“Masyarakat Indonesia kini lebih cerdas dalam memahami Politik. Ketika media arustama seperti TV dan Media Daring banyak terkotak-kotak dari Kepemilikan Media yang berpihak pada pihak tertentu, dan Media Sosial (Instagram, Twitter/X, Facebook, YouTube) umumnya menjadikan followers (pengikut) sebagai saluran distribusi konten, dan atau dari Link (tautan) yang dibagikan, tapi tidak dengan TikTok dan atau Platform berbasis Short-From Video (Video Pendek).” ujar Adrian Zakhary.
Riset Puspenpol Tentang Konten Pemilu dan Pilpres 2024 di TikTok
Foto: Puspenpol
Mengingat berpengaruhnya TikTok, sejak kontestasi politik Pilpres dan Pileg 2024 dimulai, Puspenpol sudah melakukan kajian dan memperkuat riset melalui konten dan pengguna. Pada Debat ke-4, Puspensol juga menampilkan Monitoring dan Analisis di Media Sosial, khususnya TikTok.
“Kami di Puspenpol, mencoba sejumlah model algoritma TikTok melalui riset dan analisa untuk kontestasi Pemilihan Umum 2024. Kami membedah menjadi dua jenis akun yaitu Akun Resmi (Official Account/OA) dan Akun Proxy (Non-OA, Fanbase). Dari hasil penelitian kami, terbukti Model Algoritma TikTok pada Akun Proxy yang dibangun dengan model UGC (User-Generated Content) menjadi rujukan politik dan menimbulkan efek contagious (getok tular)” kata Adrian Zakhary.
Dalam sebuah tabel monitoring TikTok terkait capres dan cawapres yang dirilis Puspenpol, Pasangan calon (Paslon) nomor urut 02 Prabowo-Gibran berhasil unggul dominan dengan perolehan 55.26 persen di TikTok, disusul oleh Paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud dengan perolehan 22.07 persen, Sedangkan Paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin berada di posisi terakhir dengan perolehan 18.67 persen.
Foto: Puspenpol
Selain itu, dalam sebuah tabel capres, memperlihatkan kata kunci atau tagar capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berada diatas dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
“Kata kunci tagar yang bertaut dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto unggul dari Total Post dengan mencapai angka 1.4 Juta, disusul Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan terakhir Capres nomor urut 02 Anies Baswedan. Sedangkan jika dibandingkan dari Total Views, Capres nomor urut 02 juga unggul dengan angka 26.2 Miliar views, disusul oleh Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo di angka 19.9 Miliar , Capres nomor urut 01 di urutan terakhir di angka 13.9 Miliar,” ucap Adrian Zakhary.
Begitu pula dengan tabel monitoring cawapres, yang memperlihatkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka unggul dari nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3, Mahfud MD.
“Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka meraih nomor wahid dari segi Total Post dengan 734.5 Ribu postingan, Total Views juga dominan di angka 14.4 Miliar Penayangan. Di posisi kedua yakni Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD meraih 270.3 Ribu postingan dan Total Views sebanyak 4 Miliar. Sedangkan Cawapres nomor urut 01 Cak Imin berada di posisi terendah dengan Total Post 160.3 Ribu dan Total Views mencapai 3.1 Miliar,” kata Adrian Zakhary.
Konten-konten FYP dari masing-masing paslon juga berhasil diunggul paslon nomor urut 2, baik itu konten Prabowo Subianto maupun konten Gibran Rakabuming,
Baca Juga: Puspenpol Sebut TikTok Jadi Referensi Isu Politik Jelang Pemilu, Bukan Lagi Twitter
FYP TikTok Game Changer Politik di Indonesia
Foto: Puspenpol
Adrian Zakhary menilai TikTok memiliki pola algoritma yang unik, di mana untuk FYP tidak harus memiliki banyak followers, karena konten yang dibagikan akan didistribusikan berdasarkan minat, riwayat pencarian dan atau konten yang ditonton sebelumnya.
Karena itulah, TikTok lebih menarik banyak minat terutama kreator konten yang belum populer di platform media sosial lain. Di TikTok mereka lebih merasa “fair” dengan konten yang berkualitas dan kreatif mereka bisa mendapatkan atensi besar dari pengguna lainnya.
Foto: Puspenpol
“Produksi dan Distribusi Konten UGC menggunakan Akun Non-OA, akun fanbase, akun pendukung politik, menjadi Game Changer Pemilu 2024 karena terjadi dengan alamiah, unik, variatif dan terutama didominasi oleh konten Organik. Sehingga FYP atau Viral di TikTok bisa dilakukan siapa saja, tidak hanya yang memiliki followers tinggi atau popularitas tertentu.” ujar Adrian Zakhary.
Dengan hasil riset yang ditemukan, Puspenpol pun menilai FYP TikTok menjadi 'game changer' politik di Indonesia terutama di masa pemilu 2024 ini.
“Pilpres dan Pileg 2024 menjadi ‘Game Changer’ politik Indonesia, dan akan mengubah cara pandang total masyarakat tentang Politik. Kita lihat bagaimana serangan konten dan propaganda masif pada masa tenang ini tidak mengubah pandangan masyarakat terutama di TikTok. TikTok yang diasumsikan hanya JJ (Joget-joget) atau Konten Receh, kini berubah menjadi konten-konten berbasis masyarakat, serupa citizen journalist, gerakan akar rumput (grassroot), yang mampu mengkonversi dari online ke offline secara nyata dan cepat. Jadi, siapa penguasa konten-konten UGC dan FYP TikTok hari ini, kemungkinan besar akan menjadi Pemenang Pemilu 2024.” pungkas Adrian Zakhary.
Share to:
Related Article
-
Cara Mudah Pesan Investasi SR015 di BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking
BNI|August 21, 2021 15:00:00