Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat suara terbesar dalam Pilpres 2024.
Hal ini diumumkan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari ketika pembacaan hasil rapat pleno KPU yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3).
Baca Juga: KPU Tetapkan Hasil Pemilu, Gibran Imbau Pendukungnya Tak Perlu Euforia Berlebihan
Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara sah. Perolehan suara pasangan ini setara dengan 58,58 persen dari total suara nasional 164.227.475.
Foto: YouTube KPU
"Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka perolehan suara sebanyak 96.214.691," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3).
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meraih 40.971.906 suara sah atau 24,94 persen dari total suara sah.
Lalu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapat 27.040.878 suara sah atau 16,46 persen dari total suara sah.
Prabowo-Gibran menang di 36 dari 38 provinsi di Indonesia. Mereka juga unggul dalam pemungutan suara di luar negeri.
Dua provinsi lainnya dimenangkan oleh Anies-Muhaimin. Sementara itu, Ganjar-Mahfud tak menang di provinsi mana pun.
Demo di Gedung KPU Warnai Rapat Pleno
Foto: Kuyou
Sementara itu, pada saat melakukan rapat pleno, gedung KPU di datangi ribuan pendemo dari berbagai daerah dan organisasi masyarakat.
Salah satu hal yang menjadi concern para pendemo adalah ketidakadilan dan ketertutupan KPU. Mereka mengatakan bahwa Bawaslu sudah menemukan fakta bahwa TNI dan Polisi aktif yang tidak netral dan memihak ke salah satu paslon.
"Bawaslu sudah menemukan fakta bahwa TNI dan Polisi aktif terdaftar sebagai pemilih di setiap daerah, kenapa pihak polisi tidak bertindak. Inilah yang menjadi kekecewaan masyarakat," ucap Fauzan, pendemo asal Magelang.
Foto: Kuyou
Sementara itu, para pendemo juga meminta KPU untuk bersikap adil dan jujur. Bahkan secara terang-terangan mereka menyebut Pemilu 2024 sebagai pemilu yang kacau.
Baca Juga: Gak Cukup di Debat KPU, Prabowo Undang Anies Baswedan Diskusi Soal Alutsista
"Kita minta dari KPU yang jujur, yang pasti-pasti aja, mereka kerja dibayar rakyat, jangan mereka mau diintimidasi oleh pemerintah saat ini. Kita minta kejujuran dari KPU udah itu aja, Pemilu 2024 ini Pemilu yang kacau, paling jorok," ujar Fahri, Waketum Ragam (Rakyat Ganjar-Mahfud).
Share to:
Related Article
-
Biodata dan Profil AKP Novandi Arya: Umur, Agama dan Istri, Meninggal Kecelakaan dengan Fatimah Zahra
Update|February 09, 2022 15:14:38