Jelang Bali Digifest 2024, MAJA Labs Gelar Talkshow Seputar Digital Art dan NFT

Jelang Bali Digifest 2024, MAJA Labs Gelar Talkshow Seputar Digital Art dan NFT

Jelang Bali Digifest 2024, MAJA Labs Gelar Talkshow Seputar Digital Art dan NFT

MAJA Labs Gelar Talkshow Seputar Digital Art dan NFT (Foto: Istimewa)


MAJA Labs sukses menggelar talkshow seputar digital art dan NFT Bali untuk menyambut Bali Digifest 2024 yang akan segara berlangsung.

Acara yang berlangsung pada Minggu (4/8) di Superlative Gallery ini, MAJA Labs mengundang tiga pembicara yakni Adrian Zakhary selaku Founder of Maja Labs & CEO of Superlative Secret Society, Ruanth selaku Founder of Metarupa dan Yuda Bento selaku Content Creator at Primakara University & Digital Illustrator.

Baca Juga: MAJA Labs Kembali Hadir di Bali Digifest 2024

Sesuai dengan judulnya, "Bali Digifest 2024: Digital Art & NFT Bali", talkshow ini membahas tentang seni digital, NFT dan komunitasnya di Bali.

Adrian Zakhary mengungkapkan Bali memiliki peran yang penting dan bisa dibilang sebagai jendela dunia bagi Indonesia di bidang digital.

"Bali ini sangat penting banget untuk Indonesia khususnya di digital dan NFT. Bali menjadi jendela dunia bagi Indonesia untuk ke dunia digital," ungkap Adrian Zakhary.

Adrian juga menjelaskan fungsi penting dari Superlative Gallery yang mampu membawa budaya Bali ke dunia.

"Bagaimana membawa ambience dari Bali bisa dirasakan secara global. Artinya fungsi dari galeri Superlative ini sangat penting," jelas Adrian.

Sementara itu, Ruanth menyebut Bali sebagai pusat perkembangan Web3 di Indonesia. Karena kebanyakan pengembang Web3 dari Indonesia bahkan dunia datang dan mengembangkan Web3 dari Bali ke dunia.

"Kebanyakan mereka menikmati Bali sebagai tempat kerja yang lama, jadi kalau kita mau ketemu ahli-ahlinya, founder-foundernya, rata-rata mereka datang ke Bali jika ke Indonesia," sebut Yuda.

Sedangkan Yuda Bento menceritakan awal mula ia berkecimpung di dunia NFT. Ruanth mengatakan semua berawal dari Corona yang membuatnya berinovasi dari media tradisional ke media digital.

Baca Juga: Kilas Balik: MAJA Labs Sukses Hadirkan Digital Fashion AR Runway Show di Bali Digifest 2023

"Sebelum Corona masih menggunakan canvas dan kertas, setelah Corona menyisihkan uang untuk membeli alat dan mulai digital art. Kemudian di 2021 awal ketika NFT mulai naik, saya iseng membuat karya NFT, kemudian saya berkolaborasi dengan komunitas NFT, darisana saya mulai belajar lebih banyak lagi tentang NFT, digital art," cerita Ruanth.




MAJA LabsBali Digifest 2024Digital artNFT BaliAdrian ZakharyYuda BentoRuanthBlockchain

Share to:



Modal Video 01