Pada 19 Agustus 2024, dunia kripto dihebohkan oleh penipuan besar-besaran yang melibatkan pencurian dana senilai $243 juta dari seorang kreditor Genesis.
Serangan ini melibatkan tiga pelaku utama: Greavys (Malone Lam), Wiz (Veer Chetal), dan Box (Jeandiel Serrano). Mereka berhasil menjalankan salah satu serangan rekayasa sosial paling canggih, memanfaatkan teknik manipulasi psikologis dan teknologi untuk mencuri dan mencuci uang dalam jumlah besar.
Malone Lam dan Jeandiel Serrano telah berhasil diringkus di Miami dan LA melalui kerja sama berbagai pihak, termasuk FBI, IRS dan Tim Keamanan Binance pada 20 September 2024.
Baca Juga: Skema Scam Kripto dengan Kerugian $243 Juta Terungkap, Dua Pelaku Ditangkap
Dan berikut adalah profil singkat Malone Lam dan rekannya, Jeandiel Serrano yang telah tim Kuyou rangkum.
Profil Malone Lam (Greavys)
Malone Lam diketahui merupakan Warga Negara Singapura. Dirinya masih sangat muda, yakni berusia 20 tahun.
Malone Lam menggunakan nama samaran "Greavys". Greavys dikenal menjalani gaya hidup mewah hasil dari dana curian yang ia kelola. Ia secara terang-terangan memamerkan kekayaannya di platform media sosial.
Termasuk membeli lebih dari 10 mobil mewah dan menghabiskan ratusan ribu dolar setiap malam di klub-klub elit di LA dan Miami.
Greavys juga memiliki kebiasaan memberi hadiah mewah kepada teman-temannya, termasuk tas Birkin yang sangat mahal. Gaya hidupnya yang flamboyan, membuat pihak berwenang lebih mudah melacak aktivitasnya.
Selain gaya hidup mewahnya, Greavys dikenal cerdas dalam memanipulasi korban dan mengelola jaringan pencucian dana hasil scam. Ia menggunakan dana curian untuk menutupi jejak dan mendistribusikan aset melalui lebih dari 15 bursa kripto.
Profil Jeandiel Serrano (Box)
Jeandiel Serrano diketahui merupakan Warga Negara Amerika Serikat. Ia hanya satu tahun lebih tua dari Malone, yakni 21 tahun.
Jeandiel Serrano menggunakan nama samaran "Box,". Berbeda dengan Greavys yang lebih vokal, Box lebih fokus pada perannya sebagai pelaksana teknis dan operasional serangan.
Dia menyamar sebagai perwakilan dari Gemini, platform kripto, yang memungkinkan dia untuk mengelabui korban dengan mengaku bahwa akun mereka telah diretas dan harus segera diamankan.
Serrano sangat aktif di platform komunikasi seperti Discord dan Telegram. Namun, salah satu kesalahannya adalah menggunakan profil yang sama berulang kali dalam berbagai operasi, yang memudahkan penyelidik melacak jejak digitalnya.
Investigasi menemukan bahwa Box sering terlibat dalam diskusi dan percakapan mengenai strategi pencucian uang dan konspirasi terkait penipuan kripto tersebut.
Serrano dikenal cermat dalam mendistribusikan dana curian ke berbagai aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum untuk menyamarkan jejak transaksi.
Namun, seperti Greavys, ia juga membuat kesalahan dengan membiarkan dirinya terlacak dalam percakapan di media sosial. Jejak digital ini memudahkan penegak hukum untuk mengaitkan aktivitasnya dengan identitas aslinya.
Baca Juga: Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto Indonesia, Guna Pengawasan dan Regulasi Lebih Efektif
Nah, itulah profil singkat dari Malone Lam, pelaku scam kripto yang berhasil meraup keuntungan hingga $243 juta.
Share to:
Related Article
-
Ini Daftar Lokasi Layanan Vaksinasi di Jakarta, Cek di COVID19.go.id, Ini Tutorialnya
Update|July 08, 2021 16:36:29