Adik-Kakak Berprestasi: Cerita Pendidikan dan Karier Ghina Raihanah & Tsania Marwa

Nama Ghina Raihanah belakangan jadi sorotan publik, bukan hanya karena kabar kedekatannya dengan Izzat Assegaf—putra dari jurnalis ternama Najwa Shihab—tapi juga karena prestasi dan latar pendidikannya yang luar biasa. Adik dari aktris Tsania Marwa ini ternyata punya rekam jejak akademik dan non-akademik yang tak kalah mengesankan dari sang kakak.

Perjalanan Pendidikan dan Prestasi Ghina Raihanah

Ghina merupakan alumni SMA Negeri 65 Jakarta. Sejak masa sekolah, ia sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan dengan terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2017.

Tak berhenti di situ, Ghina melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan kuliahnya hanya dalam waktu 3,5 tahun dan lulus dengan predikat Magna Cum Laude. Sebuah pencapaian yang membuktikan dedikasi dan kerja kerasnya di bidang akademik.

Selama kuliah, Ghina juga terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi II dari lebih dari 700 mahasiswa di fakultasnya. Bahkan, ia mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato utama saat hari kelulusan—a privilege yang hanya diberikan kepada mahasiswa terbaik.

Selain unggul secara akademis, Ghina aktif di berbagai kegiatan organisasi dan internasional. Pada tahun 2021, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dalam ajang Jakarta Model United Nations (JMUN), sebuah simulasi konferensi PBB yang melibatkan peserta dari berbagai negara.

Prestasi Ghina makin lengkap dengan partisipasinya dalam ajang Puteri Indonesia 2024. Mewakili DKI Jakarta, ia berhasil meraih posisi Runner-up IV dan tampil memukau di panggung nasional.

Tsania Marwa, Sang Kakak yang Tak Kalah Inspiratif

Sosok Tsania Marwa juga dikenal sebagai perempuan berpendidikan dan berdedikasi tinggi. Ia menempuh pendidikan di SMP Negeri 75 dan SMA Negeri 65 Jakarta sebelum melanjutkan studi Psikologi di Universitas Tarumanegara.

Setelah meraih gelar sarjana, Tsania mengambil studi lanjut untuk mendapatkan gelar Magister Psikologi Profesi Klinis di universitas yang sama. Dengan bekal ilmu tersebut, ia mendirikan biro psikologi klinis bernama Bangkit Bareng Umi, yang fokus pada layanan kesehatan mental.