Dibalik Jeruji: Napi Lapas Sukamiskin Dilibatkan Aktif di Dapur MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo kini mulai diterapkan di berbagai wilayah, termasuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Menariknya, pelaksanaan program ini tak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga melibatkan secara aktif warga binaan sebagai bagian dari pelaksana program.

"Lapas Sukamiskin sudah menerapkan pemberdayaan, sesuai dengan tujuan Program MBG. Warga binaan mendapatkan pelatihan khusus yang tersertifikasi agar dapat terlibat langsung dalam pengelolaan dapur MBG. Semua ini berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional," ujar Aditia Irawati, Tenaga Ahli Utama di Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Jumat (24/5).

Lebih lanjut, Aditia juga menyebut bahwa koperasi di dalam Lapas turut diberdayakan sebagai vendor penyedia bahan baku, menjadikan program ini menyentuh banyak aspek pemberdayaan ekonomi dan keterampilan di dalam lingkungan pemasyarakatan.

Pendirian dapur MBG di Lapas Sukamiskin mendapat sambutan hangat dari para warga binaan. Salah satunya adalah Rijatono Lakka, yang kini aktif terlibat dalam kegiatan dapur setiap hari.

"Sekarang hari-hari saya terasa lebih cepat karena sibuk di dapur, menyiapkan makanan untuk program MBG. Saya merasa bangga bisa berkontribusi menyukseskan program Bapak Presiden Prabowo," ujar Tono.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bekal keterampilan yang sangat berarti. “Dari kegiatan ini, kami jadi punya keahlian. Dengan keahlian itu, kami punya peluang untuk kembali ke masyarakat dan bekerja dengan lebih percaya diri,” lanjutnya.

Saat ini, ada sekitar 47 warga binaan yang terlibat dalam pengelolaan dapur MBG di Lapas Sukamiskin. Mereka bekerja melayani sekitar 3.450 penerima manfaat setiap harinya mulai dari menerima bahan baku, mengecek kualitas, membersihkan, memasak, mengemas makanan, hingga mencuci peralatan.

Program ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan di dalam lapas tak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga dapat memberi dampak nyata dan positif bagi masa depan warga binaan setelah menjalani masa hukuman.