Kota Bengawan tengah bersiap menghadapi momen bersejarah: prosesi adat iring-iringan pengantar jenazah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi yang akan digelar pada Rabu (5/11) pagi. Upacara sakral ini menjadi bentuk penghormatan terakhir masyarakat Solo kepada sang raja yang selama hidupnya dikenal sebagai penjaga kebesaran budaya dan adat Jawa.
Wali Kota Solo Resapati Ardi menegaskan, Pemerintah Kota Solo telah menyiapkan seluruh perangkat untuk memastikan prosesi berlangsung lancar dan khidmat. “Acara ini terbuka untuk umum, namun tata cara adat sepenuhnya diserahkan kepada keluarga besar Keraton Surakarta Hadiningrat. Pemerintah Kota Solo hanya memastikan seluruh kebutuhan dan pengamanan berjalan dengan baik,” ujarnya di Balai Kota Solo, Senin (3/11).
Rute iring-iringan akan dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Loji Gandrung, sebelum jenazah diberangkatkan ke Makam Raja-Raja Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ribuan warga diperkirakan akan berdiri di sepanjang jalan untuk memberi penghormatan terakhir kepada Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi.
Resapati juga mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan mengikuti arahan petugas selama prosesi berlangsung. “Saya yakin masyarakat Solo memahami makna dari upacara adat ini. Mari bersama-sama menghormati dan melepas almarhum dengan penuh ketenangan dan rasa hormat,” katanya.
Kota Solo diperkirakan akan diselimuti suasana duka dan khidmat sejak pagi hari, ketika masyarakat tumpah ruah di jalan utama untuk mengiringi kepergian Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi—seorang pemimpin yang menjadi simbol kebudayaan dan penjaga marwah adat Jawa di Surakarta.