Bukan Penggunaan Masker, Berikut Hal yang Lebih Penting Untuk Cegah Corona

Bukan Penggunaan Masker, Berikut Hal yang Lebih Penting Untuk Cegah Corona

Bukan Penggunaan Masker, Berikut Hal yang Lebih Penting Untuk Cegah Corona

ilustrasi (Foto: Pixabay)


COVID-19 atau virus corona baru adalah penyakit yang muncul di Cina tetapi telah menyebar ke banyak negara termaksud Indonesia beberapa waktu lalu.

Meskipun risiko bagi sebagian besar orang di negara ini tetap rendah, namun banyak yang membeli masker untuk membantu melindungi diri mereka sendiri. Bahkan beberapa oknum nakal berusaha menimbun masker dan menjualnya dengan harga hinga jutaan rupiah per satu box.

Tetapi masker wajah bukan cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit bagi kebanyakan orang sehat. Hal ini diutarakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO. 

Ketertarikan pada masker di tengah wabah saat ini memang dapat dipahami, kata William Schaffner, M.D., seorang profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine di Nashville. Tetapi manfaat apa pun yang didapat orang sehat dari memakai masker kemungkinan kecil. 

Faktanya, jika kamu tidak sakit atau merawat orang-orang yang sedang sakit, mengenakan masker akan merugikan kamu. 

Inilah yang perlu kamu ketahui!

Dilansir dari consumerreports, Selama akhir pekan Surgeon General A.S., Jerome M. Adams M.D. memperingatkan orang Amerika, melalui Twitter untuk "BERHENTI MEMBELI MASKER!" Dia menekankan bahwa topeng tidak membantu mencegah penyebaran coronavirus di masyarakat umum.

Para pakar lain pun setuju dengan hal itu.

"Dalam penelitian yang telah dilakukan, kami tidak melihat manfaat apa pun di tingkat masyarakat karena mengenakan masker," kata Amanda McClelland, M.P.H., seorang wakil presiden senior di Vital Strategies, sebuah organisasi kesehatan masyarakat yang berfokus pada ancaman kesehatan global.

Lalu siapa yang seharusnya menggunakan masker?

Kita harus memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk menggunakan masker hanya saat merasakan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. 

Selain itu, karena virus corona diperkirakan menyebar terutama di antara orang-orang yang memiliki kontak dekat (yang berarti dalam jarak 6 kaki) dengan satu sama lain, mereka yang merawat seseorang yang diduga memiliki COVID-19 juga harus mempertimbangkan untuk memakai masker, menurut CDC dan WHO.

Nanun ingat untuk selalu menjaga kebersihan masker dan membuangnya setelah digunakan seharian penuh. Jangan sentuh depan masker, buka melalui karet elastis di belakang telinga jika kamu ingin melepasnya.

Hal yang lebih penting dari masker.

Sementara masker dianggap tepat hanya untuk sebagian kecil orang, setiap orang harus mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus dan infeksi lainnya.

"Kebersihan tangan yang sempurna adalah kuncinya," kata Isaac Bogoch, M.D., seorang ahli epidemiologi dan profesor penyakit menular di departemen kedokteran di University of Toronto. Itu untuk melindungimu dari paparan tetesan cairan dari batuk atau bersin yang mengandung virus.

Cuci tangan sesering mungkin, gosok dengan bersih selama 20 detik (yang disarankan).

Gunakan pembersih tangan ketika kamu tidak bisa mendapatkan air dan sabun di tempat umum setelah menyentuh pegangan atau pegangan pintu, angkutan umum, atau menggunakan keyboard bersama. Dan cucilah tanganmu setelah kembali kerumah.

Jangan menyentuh wajah!

Ini adalah cara kuman ditransfer, dari tanga ke mulut atau hidung, dan masuk ke tubuh. 

"Sangat mudah untuk mengatakannya tetapi sulit dilakukan," kata Bogoch.

MEnyentuh wajah adalah sebuah kebiasaan yang terkaddang tidak kita sadari.

Dan tentu saja, tutup batuk atau bersin dengan tisu, dan jika kamu tidak bisa, bersin atau batuk di lekukan sikumu. 

“Sungguh, cara utama untuk melindungi diri Anda dari virus ini adalah hanya mempraktikkan jenis praktik higienis yang sama dengan yang kamu lakukan selama musim "flu",” kata Amesh Adalja, MD, seorang dokter penyakit menular dan sarjana senior di Pusat Kesehatan Universitas Johns Hopkins.




Jangan gunakan maskerVirus CoronaMaker untuk CoronaMasker yang benarMasker N95Fakta Masker N95

Share to: