Kita semua dapat setuju bahwa kesehatan fisik kita sangat tergantung pada bagaimana kita menjaga mental dan pikiran. Stres dan kecemasan memiliki kekuatan untuk menghempaskan kita dari hal-hal positif.
Itulah sebabnya penting untuk kita menjaga apa yang kita makan dan pikiran kita, terutama di tengah wabah virus COVID-19.
Kamu gak perlu panik, KUYou akan brangkum sejumlah pedoman yang dikeluarkan WHO tentang apa yang seharusnya dilakukan saat ini. Karena kepanikan dapat memperburuk keadaan bagi semua orang di sekitarmu!
Untuk masyarakat umum
Telah ditetapkan bahwa COVID-19 telah mencengkeram dunia. Ini telah mempengaruhi orang-orang dari berbagai negara dan lokasi geografis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kita harus berempati pada saat ini. Mereka yang telah terpengaruh, layak mendapatkan dukungan, belas kasih, dan kebaikan kita. Oleh karena itu, jangan pernah sebut mereka sebagai "kasus COVID-19", "korban", "keluarga COVID-19" atau "berpenyakit."
Batasi menonton, membaca, dan mendengarkan berita yang dapat membuat kamu merasa lebih cemas dan tertekan. WHO mengatakan kita harus mencari informasi hanya dari sumber tepercaya. Kita tidak hanya harus melindungi diri kita sendiri, tetapi juga orang lain.
Penting juga bagi kita menemukan peluang untuk menyebarkan hal-hal dan cerita positif. Contohnya adalah kisah orang-orang yang telah pulih, atau yang telah mendukung orang yang dicintai dalam proses pemulihan mereka.
Untuk petugas kesehatan
Mereka yang bekerja di industri kesehatan cenderung merasa di bawah tekanan karena situasi.
Itulah sebabnya, WHO mengatakan bahwa stres dan perasaan asosiatifnya tidak mencerminkan bahwa kamu tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau lemah. Penting bagi kamu untuk menjaga diri sendiri.
Kesehatan mental Anda sama pentingnya dengan kesehatan fisik!
“Cobalah untuk memastikan istirahat atau istirahat yang cukup selama bekerja atau di antara shift, makan makanan yang cukup dan sehat, terlibat dalam aktivitas fisik, dan tetap berhubungan dengan keluarga dan teman,” saran WHO.
Tetap terhubung dengan orang yang dicintai secara digital juga baik untuk kesehatan mental, lho.
Untuk anak-anak
WHO mengatakan bahwa penting bagi orang dewasa untuk mengizinkan anak-anak menemukan cara positif untuk mengungkapkan rasa takut dan sedih. Dianjurkan agar anak-anak tetap dekat dengan keluarga dan pengasuh mereka sebanyak mungkin.
Jaga rutinitas yang sudah biasa, atau membuat hal yang baru yang menarik, terutama ketika himbauan untul anak-anak tetap di rumah. Bahaslah dengan mereka tentang COVID-19 dengan cara yang jujur dan sesuai usia direkomendasikan.
Carii kegiatan-kegiatan unik yang menghibur agar anak tidak terpaku dengan gadget saat melakuakn social distancing.
Untuk orang tua atau lanjut usia
Seperti halnya anak-anak, orang dewasa yang lebih tua juga perlu diberi tahu, dengan cara sederhana, tentang apa yang sedang terjadi. Informasi yang diberikan kepada mereka dapat diulang kapan saja diperlukan.
Ingatlah untuk menjadi jelas, singkat, penuh hormat dan sabar. Jika mereka memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, pastikan ada akses ke pengobatan.
Berikan mereka kabar-kabar baik dan positif tentang virus ini seperti orang-orang yang sudah pulih. Sebisa mungkin jauhkan mereka dari berita bohong atau hoax yang meresahkan.
Untuk orang yang terisolasi
Sangat penting bagi mereka untuk menjaga diri sendiri, jika sendirian.
Patikan untuk tetap terhubung dengan orang lain melalui jejaring sosial, dan tetap sedekat mungkin dengan rutinitas harian.
“Berolahraga secara teratur, jaga rutinitas tidur secara teratur, dan makan makanan sehat. Pertahankan segala sesuatunya dalam perspektif,” saran WHO.
Share to:
Related Article
-
Cara Daftar dan Menggunakan Aplikasi Secreto, Tutorial Buat Link Untuk IG dan TikTok
Update|December 26, 2021 10:51:50