Masuk ICU Karena Corona, Ini Profil PM Inggris Boris Johnson

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dikabarkan tengah menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) di St Thomas Hospital. Kondisinya ini menurun akibat terinfeksi virus corona.

Profesor Pencitraan Medis dari University College London, Derek Hill, mengatakan PM Boris Johnson dilarikan ke rumah sakit kaena mengalami kesulitan bernapas.

Sementara digantikan oleh Dominic Rabb, berikut sejumlah fakta dan profil  PM Inggris  Boris Johnson seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Lahir tahun 1964

(Foto: ist.)

Miliki nama legkap Alexander Boris de Pfeffel Johnson dia lebih dikenal dengan nama Boris Johnson. Lahir pada 19 Juni 1964, dia adalah seorang politikus Partai Konservatif Britania Raya.

2. Menjadi PM Inggris sejak 2019

(Foto: CNN)

Selai politikus, Boris Johnson juga merupakan  wartawan yang terpilih menjadi Perdana Menteri Britania Raya sejak 24 Juli 2019. 

3. Lulus dari Oxford University

Johnson menjalani pendidikan di Eton College, dan Balliol College, Oxford dengan jurusan Literae Humaniores. Disana dia  terpilih sebagai Presiden Oxford Union pada tahun 1986.

Dia memulai kariernya di dunia jurnalistik di The Times dan kemudian pindah The Daily Telegraph, di mana ia menjadi Asisten Editor. Dia diangkat sebagai Editor The Spectator pada tahun 1999. 

4. Mantan Wali Kota London

Pada bulan September 2007, ia terpilih sebagai kandidat Konservatif untuk pemilihan wali kota London 2008. 

Johnson mengalahkan kandidat dari Partai Buruh, Ken Livingstone dan terpilih sebagai Wali kota London. Johnson kemudian mengundurkan diri dari parlemen. Dengan perolehan lebih dari satu juta suara, ia menjadi wali kota dengan perolehan suara terbesar dibanding politikus manapun dalam sejarah Britania Raya.

Pada tanggal 4 Mei 2012, Johnson bahkan kembali terpilih sebagai Wali kota London, sekali lagi mengalahkan Livingstone dalam Pemilu.

5. Dilaporkan terinfeksi virus corona sejak 27 Maret

Johnson dikonfirmasi positif Covid-19 pada 27 Maret 2020. Selama 10 hari ia menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya di Downing Street. Setelah menjalani 10 hari masa isolasi, gejala terinfeksi virus corona seperti demam dan batuk tak juga hilang.