Wabah Corona di Indonesia kini
semakin meningkat, sang jubir corona Achmad Yurianto tak bosan-bosannya untuk
memberikan himbuan untuk memutuskan rantai virus corona di Indonesia kepada
masyarakat.
Dirinya selalu mengingatkan untuk
selalu mencuci tangan, dan tidak keluar rumah pada saat meroketnya korban yang
postif terkena virus corona.
Kalian tau gak si siapa Achmad
Yutiano tersebut? Yang selalu tampil di layar kaca akhir-akhir ini? Yuk kenalan
dengan nya!
Berikut fakta tentang Achmad
Yurianto
1.
Lulusan Universitas Airlangga
Sumber : Istimewa
Menempuh pendidikan S1 Kedokteran di
Universitas Airalngga, Surabaya dan lulus pada tahun 1990. Semasa dirinya
berkuliah ia aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen
Mahasiswa Unair tahun 1986 sampai 1988.
2.
Tahun 2008 Menjabat Sebagai Wakil Kepala
Kesehatan Daerah Militer IV
Ia sempat
pula menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro
Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku
pada tahun 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI
pada 2011.
3.
Jadi Kepala Rumah Sakit
Sumber : Istimewa
Ditahun 2008 dirinya juga dipercayai
menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira,Cimahi, Jawa Barat karena kariernya
yang baik sebagai dokter militer.
4. Gabung Kemenkes
Achmad Yurianto
bergabung ke Kementerian Kesehatan di tahun 2015. Ia dipercaya menjabat Kepala Pusat Krisis Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
Ia juga menduduki
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Lalu pada 9 Maret
kemarin Achmad Yurianto naik jabatan menjadi Direktur Jenderal P2P Kemenkes
5. Jadi Jubir Virus Corona
Sumber : Istimewa
Nama Yuri menjadi lebih dikenal publik semenjak
mulai munculnya virus corona penyebab penyakit Covid-19. Sejak ditunjuk sebagai
jubir untuk penanganan Covid-19, nama Yuri kerap muncul dalam pengumuman
pemerintah terkait hal-hal yang berhubungan dengan virus tersebut. Melansir
dari Website Kemenkes, usai pelantikannya, Yuri menyoroti program Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Pihaknya menyebut, Germas bukan lagi soal
tahapan sosialisasi, melainkan sudah harus terus membudayakan Germas.
Share to:
Related Article
-
Roy "Citayam Fashion Week" Klarifikasi Tudingan Tolak Beasiswa Demi Konten: Takut Ngecewain
Viral|July 26, 2022 11:00:00