Kisah Dokter Liana, Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona Pertama di Solo

Kisah Dokter Liana, Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona Pertama di Solo

Kisah Dokter Liana, Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona Pertama di Solo

ilustrasi Dokter (Foto: Pixabay)


Dokter Liana Herlina, salah satu tenaga medis di kota Solo yang menangani virus corona yang kini tengah mewabah di Tanah Air.

Liana merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) UNS Solo. Kini dia berkerja di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di solo.

Dilansir dari Solopos, Dokter Liana mengaku bahwa virus corona membuat hari-harinya terasa lebih panjang dari biasanya. 

Tangani pasien corona pertama di kota tersebut, Dokter Liana ditugaskan untuk merawat pasien tersebut bersama seorang rekannya.

"Tapi sebenarnya ini tanggung jawab bersama manajemen. Mereka yang menyuplai alat pelindung diri [APD], mengatur alur pasien, hingga penanganan sampah infeksius. Kebetulan karena kegawatan paru-paru menjadi tugas kami, saya ditunjuk. Sudah menjadi kewajiban bagi dokter untuk menolong orang lain,” katanya kepada wartawan pada Rabu, 8 April 2020 seperti dilansir dari Solopos.

Dokter Liana mendapatkan satu paket APD lengkap seperti kacamata plastik atau google serta masker N95, face shield,  sepatu bot dilapisi shoe cover seragam hamzat untuk menangani pasion corona.

Karena sebagian perlengkapan tersebut hanya untuk sekali pakai, maka setiap dia membuka APD, dia harus langsung menyelesaikan semua urusannya seperti ke kamar kecil.

"Sebelum masuk ruang harus dipastikan tidak ada lubang pada seragam. Karena sekali pakai, saya harus buang air kecil dan menyelesaikan urusan lebih dulu,” lanjutnya.

Sementara itu, di dalam ruangan  isolasi bertekanan rendah, para tenaga medis hanya memiliki waku selama 2 jam. Batasan tersebut beraku supaya ia tidak terlalu lama berkontak erat yang memiliki risiko terpapar. 

Bahkan waktu dua jam trsebut digunakan untuk pasien positif yang kondisinya tengah menurun.

Jika hari itu tuganya selesai, dia akan membasuh dirinya dirumah sakit sebekum pulang. Dokter Liana harus memastikan APDnya dibuka dengan benar sehingga tidak akan menjadi perantara atau terinfeksi.

(Foto: Pixabay)

Beruntung dia tinggal di kost yang dimiliki oleh dokter spesialis. 

“Beruntung, pemilik rumah indekos yang saya tempati adalah dokter spesialis. Jadi, tidak ada penolakan oleh warga sekitar. Saat saya sampai rumah pun, saya harus kembali bersih-bersih baru kemudian bisa beristirahat,” jelasnya.

Meski begitu dia tak sering pulang. dalam sepekan kemungkinan untuknya pulang adalah dua pekan atau sebulan sekali. 

"Anak-anak dengan suami, mertua, dan kedua orang tua saya. Tapi, kebetulan suami saya dokter umum sehingga kami sama-sama bekerja di tengah pandemi,” ucapnya.

Dokter Liana mengaku pernah sempat sakit. Dia mengalami demam dan mual sehingga harus beristirahat total dari semua kegiatannya. Sementara itu, rekannya membantunya untuk memberikan infus.

Untungnya, setelah mengkonsumsi sejumlah multivitamin, konsidi Dokter Liana mulai membaik. 

 “Sekarang saya sudah lebih baik. Agar tetap sehat saya makan banyak protein, karbohidrat, dan vitamin C dosis tinggi, serta olahraga dan berjemur jika sempat,” ujarnya.




Dokter LianaKisah Tenaga MedisSokter CoronaVirus Corona

Share to: