Seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menciptakan sebuah masker pintar.
Masker ini disebut-sebut dapat mendeteksi daerah-daerah yang zona merah atau yang terpapar corona.
Masker pintar tersebut dirancang oleh Bangun Wijayanto, Dosen Program Studi Teknik Informatika. Dinamai "Jengkar," masker ini memiliki arti "pergi" dalam bahasa jawa.
Menurut Bangun, masker ini digunakan untuk melindungi diri ketika berpergian ke luar rumah di tengah pandemi.
"Masker pintar ini akan membantu seseorang dalam melihat informasi mengenai keadaan lokasi yang dilewati dalam perjalanan," kata Bangun melalui keterangan tertulis, Selasa 14 April 2020.
Lantas mengapa disamakan dengan Iron Man?
Bangun menjelaskan bahwa masker ini didesain seperti topeng Iron Man itu dilengkapi dengan tiga lampu indikator.
Lampu merah akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki pasien positif Covid-19. Kemudian warna kuning akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dan warna hijau akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
"Data yang digunakan berasal dari data resmi yang tersedia di website resmi pemerintah kabupaten (pemkab)," ujar Bangun.
Pengunaan masker ini juga cukup mudah, pengguna hanya perlu mengaktifkan hospot ponsel mereka agar masker dapat memberikan informasi susuai dengan daerah yang di lewati.
Keunggulan lainnya, data perjalanan pengguna yang terekam dalam server dapat digunakan untuk tracing apabila di kemudian hari pengguna terpapar covid-19.
Bangun mengatakan, alat tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyebaran Covid-19. Dia memanfaatkan informasi mengenai sebaran Covid-19 ke dalam perangkat berbasis internet of things (IOT) yang praktis dan mudah di akses.
Share to:
Related Article
-
Daftar Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Termasuk Gaes
Update|March 31, 2021 14:51:32