Tagar #BebaskanSitiFadilah Puncaki Nomor 1 di Twitter, Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Tagar #BebaskanSitiFadilah Puncaki Nomor 1 di Twitter, Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Tagar #BebaskanSitiFadilah Puncaki Nomor 1 di Twitter, Ternyata Ini Sosoknya Gaes

Siti Fadilah (Foto: Istimewa)


Tagar #BebaskanSitiFadilah mengusai trending di Twitter pada Kamis, 16 April 2020 pagi.

Hal ini lantaran banyak netizen yang meminta agar pemerintah membebaskan  Siti Fadilah yang disebut-sebut dibutuhkan selama pandemi virus corona saat ini.

Bahkan beredar petisi untuk membebaskan Siti Fadliah yang kini tengah ada di balik jeruji besi setelah menjadi tersangka pada tahun 2012 tentang kasus korupsi Proyek Alat Kesehatan di tahun 2005 silam.

Lantas siapa Siti Fadilah?

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) adalah mantan Menteri Kesehatan Indonesia ke-17 sejak 21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lahir di Surakarta, 6 November 1949, Siti Fadilah adalah seorang dosen  kardiologi Universitas Indonesia dan ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. 

Wanita berusia 70 tahun ini merupakan salah satu dari empat perempuan yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu, selain Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta.

Sementara itu, tagar #BebaskanSitiFadilah muncul latanran Indonesia yang saat ini tengah menghadapi sebuah virus yang juga mewabah di Indonesia. Di masa jabatan Siti Fadilah indonesia juga mengalami kasus yang hampir serupa, yakni wabah flu burung atau H5N1.

(Foto: Istimewa)

Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006 karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa. Dia juga takut bahwa vaksin itu akan digunakan untuk senjata biologi.

Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada 28 Maret 2007, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap negara berkembang. Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal 15 Mei 2007 bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel H5N1 ke laboratorium WHO.

(Foto: Istimewa)

Pada tahun 2007, Siti Fadilah pernah menulis buku berjudul "Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung" yang berisi tentang konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan 'senjata biologis' dengan menggunakan virus flu burung. Buku ini menuai protes dari petinggi WHO dan Amerika Serikat.

Buku edisi Bahasa Inggris telah ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi, sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4.

Di sisi lain, Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008. Dia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Namun, Pada bulan Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik menteri Kabinet Bersatu II. Endang Rahayu Sedyaningsih ditunjuk sebagai pengganti Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan yang baru.




Mantan MenkesSiti Fadilah SupariSiti FadilahKorupsi Alkes 2005Vaksin Flu BurungPetisi Bebaskan Siti Fadilah#BebaskanSitiFadilah

Share to: