Simak Yuk, Ini Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Tanpa Perlu Itikaf di Masjid

Simak Yuk, Ini Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Tanpa Perlu Itikaf di Masjid

Simak Yuk, Ini Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Tanpa Perlu Itikaf di Masjid

Itikaf di rumah


Karena Ramadan tahun ini tengah terjadi pademi virus corona, umat muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia, menghimbau agar tak melaksanakan Itikaf di masjid, terutama pada 10 hari menjelang akhir Ramadan.

Padahal Itikaf di masjid yang di yakini oleh umat muslim merupakan waktu dan tempat yang paling tepat untuk meraih malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.

Lalu bagaimana kah aturan Itikaf jika nggak boleh di lakukan di masjid untuk meraih Lailatul Qadar?

Ustaz Firman Arifani menjelaskan tentang meraih lailatul qadar saat dilarang itikaf di masjid. Ustaz Firman mengatakan, seluruh ulama sepakat bahwa itikaf harus dilakukan di masjid. Artinya, tidak sah itikaf jika dilakukan selain di masjid.

Namun, dalam hal ini para ulama hanya berbeda tentang jenis masjid yang diperbolehkan untuk beritikaf. Ulama dari mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat, bahwa masjid yang diperbolehkan beritikaf atau sah ialah masjid jami' yang dipakai untuk sholat Jumat.

Foto: Istimewa

Sedangkan ulama dari kalangan mazhab Syafi'i dan Maliki berpendapat, masjid yang bisa dipakai untuk itikaf adalah segala jenis masjid, baik itu masjid jami atau masjid kecil, seperti surau, langgar, mushola.

Sementara itu, mazhab Hanafi mengatakan bahwa wanita boleh itikaf di rumah. Mereka mendasarkan dalil karena tempat shalat yang afdhol (utama) bagi wanita adalah di rumah.

Sementara juumhur ulama, dari Syafi'i, Maliki dan Hambali, mengatakan sekalipun wanita maka tempat yang sah untuk itikaf adalah di masjid, bukan di rumah atau mushola rumah.

Dalil yang dipakai merujuk pada, jika memang diperbolehkan bagi wanita itikaf di dalam rumah, tentu para istri Nabi SAW melakukannya, tetapi ternyata tidak.

"Selanjutnya, tidak sah bagi laki-laki untuk menggelar itikaf di dalam rumahnya atau mushola rumahnya, tetapi harus di masjid," kata Ustaz Firman.

Namun, sudah bisa dipastikan bahwa di tengah kondisi pandemi seperti ini, sulit rasanya untuk menggelar itikaf di masjid. Terutama, Muslim yang tinggal di zona merah dan ada penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Sebab, kegiatan itikaf memungkinkan aktivitas publik dan perkumpulan jamaah, yang saat wabah ini harus dihindari.

Foto: Istimewa

Ustaz Firman mengatakan, malam lailatul qadar bisa diraih dengan berbagai macam cara dan tidak harus dengan itikaf. Ia memaparkan amalan-amalan yang bisa membuat Muslim meraih keutamaan dari malam lailatul qadar, di antaranya dengan sholat malam, dzikir, tafakkur, membaca Alquran, berkumpul bersama keluarga di rumah saja, tahajud bersama keluarga dan amal shalih lainnya.

Dengan demikian, Ustaz mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar dapat diraih sekalipun berdiam saja di rumah atau di mushola rumah. Walaupun tidak mendapat pahala itikaf, menurutnya, namun Insya Allah esensinya bisa didapatkan.

Ustaz Firman lantas mengingatkan umat agar tidak memaksakan diri untuk menjalankan itikaf di masjid di tengah situasi wabah seperti ini. Hal demikian sebagaimana ditekankan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 195, yang berbunyi:

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

"Jangan memaksakan diri melakukan sesuatu yang sunnah (i'tikaf), yang justru malah menghilangkan sesuatu yang wajib, yaitu menjaga keselamatan," kata Ustaz Firman.




Itikaf dirumahRamadanMalam Lailatul Qadar

Share to: